11 pendulang PETI di Distrik Masni dikabarkan hilang, Tim SAR: Ada enam orang sakit

Papua
SAR Manokwari bersiap melakukan pencarian 11 orang penambang emas yang dilaporkan hilang di Kali Kasih Distrik Sidei. (Jubi/Humas SAR Manokwari).

Papua No.1 News Portal | Jubi

Manokwari, Jubi – Aktivitas penambangan emas secara diam-diam tak berizin atau ilegal di wilayah Distrik Masni hingga Distrik Sidei kabupaten Manokwari, Papua Barat kembali membawa kabar buruk.

11 orang penambang dilaporkan hilang kontak dalam perjalanan kembali ke Manokwari.

Read More

Kepala kantor pencarian dan pertolongan Manokwari, George L.M.Randang, dalam laporannya mengatakan, bahwa tim SAR dari kantor pencarian dan pertolongan Manokwari telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian bersama warga dan aparat keamanan setempat.

“Kantor SAR terima laporan adanya kondisi membahayakan manusia (rombongan) pendulang tersesat di belantara hutan sekitar hulu kali Kasih Distrik Sidey kabupaten Manokwari sejak hari Minggu 24 Januari 2021. Kondisi membahayakan itu baru dilaporkan oleh pelapor Ibu Tinike, warga Manokwari, pada Jumat (28/1/2021) pukul 07.05 WP,” ujar Randang.

Berdasarkan kronologis yang diterima, bahwa pada tanggal 24 Januari 2021 pukul 20.00 Waktu Papua, 11 orang dalam satu rombongan pendulang menempuh perjalanan pulang ke Manokwari, namun para korban tidak mampu pulang dikarenakan 6 (enam) orang diantaranya dilaporkan sakit, sehingga rombongan tersebut diperkirakan tersesat.

“Rombongan 11 orang itu diduga tersesat karena belum juga sampai di Manokwari. Ada enam orang dalam rombongan itu dilaporkan sakit. Salah satu korban dalam rombongan sempat melaporkan kepada keluarganya melalui sambungan telepon,” ujarnya.

Mereka terakhir berkomuninasi pada 24 Januari 2021, dan baru memohon bantuan SAR pada tanggal 28 Januari 2021.

Dari 11 korban pencarian baru 3 (tiga) korban yang diketahui identitasnya yakni Dedi Simopiaref (laki-laki/21 tahun) Yenures Yan Rumkorem (laki-laki), dan Ian (laki-laki), sementara 8 (delapan) korban lain belum diketahui identitasnya.

“Setelah terima laporan, tim SAR Manokwari terjunkan 19 personel untuk melakukan pencarian dibantu 2 anggota Polsek Masni, 1 Anggota TNI AL dan 4 keluarga korban. Kondisi cuaca saat pencarian dilaporkan hujan ringan,” tutur Randang.

Sementara, Kapolres Manokwari, AKBP Dadang Kurniawan, yang dikonfirmasi terkait insiden orang hilang, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu laporan resmi dari Polsek Masni.

“Saya belum dapat informasi pasti dari Polsek Masni. Tapi kabar sementara tim SAR yang sudah laporkan untuk lakukan pencarian,” kata Kapolres Dadang, lewat sambungan telepon Jumat sore.

Diketahui, aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah Papua Barat selama dua tahun terakhir jadi sasaran empuk Polisi di bawah Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Papua Barat.

Pada 25 Juli 2020 lalu, Direskrimsus Polda Papua Barat, menggelar konferensi pers penangkapan 4 (empat) orang yang terlibat aktif dalam jaringan penambangan emas di wilayah kabupaten Pegunungan Arfak yang juga melilit saudagar emas asal Makassar, Sulsel.

Selain tangkap empat orang, Polisi juga menyita barang bukti emas seberat 1,6kg dan uang tunai Rp100 juta beserta buku rekening dan kartu ATM.

“Ini sindikat besar, ada beberapa pelaku yang berada di Makassar yang berperan sebagai pemasok dana kepada para pelaku yang memainkan peran di sini,” tutur Direktur Reskrimsus Polda Papua Barat, AKBP Romylus Tamtelahitu. (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply