Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Atlet para atletik Papua, Zeth Karawi Baransano berhasil meraih dua medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas XVI Papua. Ia ingin menggunakan uang bonus prestasinya untuk membangun rumah dan memodali usaha usaha beternak.
Zeth Karawi Baransano meraih dua medali emas Peparnas XVI Papua dari lari nomor 100 meter dan nomor 200 meter putra. Baransano juga merebut medali perak Peparnas XVI nomor lari estafet 4 x 100 meter putra. Selain itu, ia juga berhasil meraih medali perunggu Peparnas XVI dari nomor lompat jauh.
Baransano berencana menggunakan uang bonus prestasinya untuk membangun rumah dan memodali usaha usaha beternak. Ia bangga karena ia bersama atlet para atletik lainnya bisa membawa nama Papua dengan meraih medali Peparnas XVI.
Baca juga: Ratri mengaku tak bisa bermain lepas pada laga final Peparnas XVI Papua
“Semua yang terbaik sudah kami berikan untuk tanah dan negeri tercinta, Papua. Terima kasih Tuhan, terimakasih untuk semua yang luar biasa memberikan dukungan serta doa bagi kami, ” ujar Baransano di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Sabtu (13/11/2021).
Ia juga bangga dengan atlet dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Sulawesi hingga Maluku yang telah memberikan prestasi terbaik mereka selama Peparnas XVI Papua. Baransano menyebut kalah dan menang adalah hal biasa dan merupakan konsekuensi kompetisi olahraga seperti Peparnas.
Baca juga: Papua akhiri perlombaan para renang Peparnas XVI dengan 4 emas
“Dengan prestasi terbaik yang sudah kami torehkan itu, [kami] berharap akan melangkah pada ajang [kompetisi] yang lebih tinggi [levelnya]. [Kami siap] untuk [bergabung dengan] Pemusatan Latihan Nasional ketika ada tiket untuk ke sana. Tetapi latihan [kami] tetap jalan terus, meski Peparnas sudah selesai, ” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Slamet, atlet para atletik Papua yang meraih tiga medali emas Peparnas XVI dari nomor lari 200, 400, dan 800 meter putra. Ia menyatakan berkompetisi dalam Peparnas memberikan banyak pengalaman berharga.
“Kita mulai mengukur kemampuan sendiri, kami juga mengetahui kekuatan serta kelemahan kami saat turun berlomba. Pihak lawan di lintasan hanyalah sebuah pemicu bagi kita untuk melakukan yang terbaik. Terima kasih untuk semua yang telah mendukung kami, tim para atletik Komite Paralimpiade Nasional Papua dalam Peparnas, ” ujar Slamet. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G