Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan keadaan darurat global akibat wabah virus yang diberi nama COVID-19 itu.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Athena, Jubi – Kementerian Kesehatan Yunani pada Sabtu, (29/2/20200 kemarin membenarkan tiga kasus baru virus corona. Temuan itu menambah keseluruhan infeksi corona di Yunani menjadi tujuh kasus.
Kasus-kasus terakhir itu melibatkan seorang perempuan dan seorang pria yang berkaitan dengan kasus terkonfirmasi sebelumnya. Selain itu seorang pria lain mengunjungi Italia, negara Eropa yang paling parah dilanda corona.
Semua pasien sedang dirawat di beberapa rumah sakit di Athena, ibu kota Yunani dan kota Yunani bagian utara, Thesaloniki. Yunani mengonfirmasi kasus pertama coronanya pada 26 Februari lalu.
Baca juga : Wapres dan wakil menteri kesehatan Iran tertular corona
Kasus corona meluas ke sembilan negara
Sempat pulih, perempuan Jepang kembali positif corona
Sedangkan Ekuador ikut melaporkan kasus pertama virus corona di negara Andes tersebut. “Pasien itu merupakan seorang lansia perempuan Ekuador yang tinggal di Spanyol,” kata Menteri Kesehatan, Catalina Andramuo.
Pasien tiba di Ekuador pada 14 Februari melalui penerbangan langsung dari Madrid tanpa menunjukkan gejala apa pun, namun langsung jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit, tempat ia didiagnosa dengan virus corona.
“Pasien saat ini berada dalam perawatan intensif di salah satu rumah sakit, yang kami khususkan untuk virus corona,” kata Andramuo menambahkan.
Pemerintah setempat sedang mengawasi orang-orang yang mungkin melakukan kontak dengan pasien.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan keadaan darurat global akibat wabah virus yang diberi nama COVID-19 itu. Jumlah korban tewas, akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China, itu telah mencapai lebih dari 2.900 orang dan menginfeksi lebih dari 85.000 orang yang sebagian adalah warga China daratan.
Dampak yang ditimbulkan meluas mulai dari penghentian sementara berbagai maskapai penerbangan antar negara, terutama yang menuju dan dari China daratan, pelarangan berkumpul oleh massa dalam jumlah besar hingga merosotnya aktivitas perdagangan dan pasar saham global. (*)
Editor : Edi Faisol