Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Sekretaris Daerah (Sekda) Yalimo, Isak Yando mengatakan, sudah beberapa hari ini di Yalimo kekurangan pasokan logistik atau bahan makanan dan bahan bakar minyak (BBM), akibat jalan dari Wamena ke Yalimo dipalang untuk antisipasi keluar masuknya orang.
Akibatnya, kata Sekda Yalimo, pasokan kebutuhan pokok masyarakat mulai menipis, dan sudah tiga hari ini listrik di Elelim (ibu kota Yalimo) padam akibat tidak ada pasokan BBM.
“Makanya hari ini kami bertemu Pemerintah Kabupaten Jayawijaya untuk membicarakan soal pemalangan yang dilakukan di batas kabupaten, agar bisa dibuka kembali dan distribusi bahan pokok serta BBM kembali lancar dari Wamena,” katanya, di Wamena, Kamis (16/4/2020).
Setelah pertemuan, disepakati untuk pendistribusian logistik dan BBM ke Yalimo diperbolehkan lewat Wamena, tetapi untuk memobilisasi masyarakat tidak diperbolehkan.
“Bukan hanya listrik dan bahan pokok, jaringan seluler juga terputus akibat kurangnya pasokan listrik, sehingga hari ini juga saya membawa BBM sesuai dengan kebutuhan listrik,” katanya.
Sementara itu, Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto, mengatakan telah menekankan kepada Pemda Yalimo agar tegas terkait lalu lintas jalur darat dari Jayapura ke Yalimo bahkan ke Wamena.
“Kami juga minta supaya pemerintah daerah Yalimo intens mengawasi arus kendaraan yang masuk dari Jayapura, dimana Jembatan Kali Yahuli yang saat ini terputus masih dimanfaatkan masyarakat untuk menyeberangkan orang bahkan barang,” kata Dandim.
Untuk itu, Dandim meminta agar penutupan jalur darat dari Jayapura khususnya di Kali Yahuli ini benar-benar dilakukan dengan tegas, karena untuk akses dari Wamena ke Yalimo tetap dilakukan pembatasan ketat di Distrik Wadangku (batas Distrik Jayawijaya dengan Yalimo) khusus lalu lintas manusia.
“Jika jalur logistik dari Jayapura sudah diputus, maka satu-satunya jalur logistik hanya dari Wamena, itu yang diharapkan,” katanya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo