Jayapura, Jubi – Demi tekad berdiri tegak di atas ring pada pertandingan dunia, petinju profesional asal Papua Geisler Ap akhirnya turun ke jalan, sekadar mendapatkan dukungan dana dari masyarakat Kota Jayapura pada Sabtu (9/3/2019) malam.
Geisler Ap turun ke jalan bersama manajernya Yamander Yensenem dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Jayapura, Generasi Byak Rasine melakukan penggalangan dana yang dipusatkan di traffic light Dok II Jayapura.
”Saya kerja keras karena saya punya hati untuk tetap berdiri tegak di ring tinju WBC, demi harga diri orang Papua, Anak Papua harus tembus Las Vegas, saya sudah pasrah, tetapi saya dikuatkan oleh istri, manajer, teman-teman Labewa,” kata Geisler Ap kepada wartawan usai aksi turun jalan tersebut.
Geisler sendiri merupakan satu-satunya anak Papua yang bertahan di Kelas 63,5 kg WBC Asia Pasifik, dan akan menghadapi kejuaran badan tinju dunia World Boxing Council (WBC) menghadapi petinju asal Thailand pada 30 Maret 2019 mendatang.
Koordinator Penggalangan Dana, Victor Tibul mengatakan GMKI Jayapura siap berjuang bersama Geisler Ap hingga titik darah penghabisan.
“Geisler sudah mau bertanding tapi belum ada dukungan dari pemerintah daerah baik provinsi dan kabupaten/kota. Seakan mereka tutup mata atas prestasi yang diraih oleh anak asli Papua ini,” katanya.
Meski kecewa, pihaknya tetap mengharapkan dukungan dari Gubernur Papua, Lukas Enembe selaku bapak bagi seluruh masyarakat Papua.
Diriya pun berharap, dengan aksi yang dilakukan oleh pihaknya dapat membuka mata pemerintah Provinsi Papua dalam memberikan dukungan kepada petinju profesional dari tanah Papua.
Sementara Manager Geisler Ap, Yamander Yensenem menambahkan, aksi 1000 koin lebih memberi kepada masyarakat Papua, bahwa Geisler layak mendapat dukungan untuk tetap mempertahankan nama Papua di dunia tinju profesional.
“Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita, siapa lagi. Ini orang Papua rasanya miris kalau tidak didukung, malahan kami dapat dukungan dari Pak Komarudin Watubun dan Ibu Yanni yang kita tahu banyak berjasa bagi orang asli Papua,” ujarnya.
Dalam aksi tersebut, beberapa spanduk yang ditulis di antaranya: “Kami mau mengeluh kemana lagi, apakah kami orang asli Papua tidak punya hak di atas tanah kami sendiri”. …“Kami tunggu dukungan Gubernur Papua Lukas Enembe. Kamu bantu non Papua bisa, baku bantu OAP susah”… “Ini WBC, bukan kaleng-kaleng,” dan beberapa spanduk lainnya. (*)
Editor: Syam Terrajana