Wisata alam bukit Tungkuwiri, pemandangannya indah tapi jorok

papua
Sampah yang berserakan di tempat wisata alam bukit Tungkuwiri, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua. Foto ini diambil pada Minggu siang 19 Desember 2021 – Jubi/Jean Bisay

 

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Bukit Tungkuwiri menjadi salah satu destinasi wisata alam favorit yang cukup ramai dikunjungi warga di Jayapura maupun para pelancong dari luar Papua.

Bukit Tungkuwiri berada di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua. memiliki daya tarik tersendiri.

Tempat wisata ini dinamakan juga bukit Teletubbies, sebab menyerupai serial televisi “Teletubbies” yang tayang pada era tahun 90an. Dimana para karakternya lucu, tapi bukit tempat mereka tinggal pun ikonik.

Bukit Tungkuwiri atau Teletubbies Doyo Lama menyuguhkan pemandangan indah Danau Sentani dan eloknya perbukitan Gunung Scyloop yang menggoda mata untuk tak henti memandang.

Semenjak awal pandemi saat kasus Covid-19 ditemukan di Jayapura, Tungkuwiri sempat ditutup bagi wisatawan. Saat ini, Tungkuwiri telah dibuka kembali, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Warga di Jayapura maupun dari luar kembali berwisata ke bukit Tungkuwiri.

Salah satu pengunjung Tungkuwiri, Sergius Mambrasar yang datang dari Serui mengaku sangat menikmati pemandangan di sana. “Tungkuwiri itu tempat wisata yang sangat bagus, sehingga perlu ditata dengan baik,” kata Mambrasar kepada Jubi beberapa waktu lalu.

Baca juga

Atlet PON XX Papua ramai kunjungi Bukit Tungkuwiri

Sumber air Cycloop rusak berat, butuh 5 miliar untuk perbaikan

Tim Jubi mampir ke Bukit Tungkuwiri pada Minggu siang, 19 Desember 2021. Belum banyak pengunjung yang datang ke sana. Ada sejumlah pasangan muda-mudi. Beberapa keluarga bersama kerabat maupun pasangan suami-istri yang melepas penat.

Mirisnya saat hendak menuju puncak bukit Tungkuwiri, kami menjumpai banyak sampah berupa bungkus makanan serta botol atau kaleng minuman berserakan pada kiri-kanan anak tangga.

Saat berada di puncak bukit Tungkuwiri, terdapat salah satu tong sampah yang telah penuh dan sejumlah sampah lain berserakan tertiup angin. Saat manusia menikmati indahya alam raya, Lalat pun turut menikmati lezatnya aroma sampah.

“Sampah-sampah yang berserakan pada lokasi wisata Tungkuwiri ini baru kami bersihkan setiap dua minggu sekali,” kata Tonci Taime, salah satu pengelola bukit Tungkuwiri kepada jurnalis Jubi.

“Sampah berupa bungkus makanan dan botol minuman itu berasal dari para pengunjung yang ke sini [bukit Tungkuwiri],” ujarnya.

Sebagai pengelola, Tonci menyampaikan, pihaknya telah berulangkali mengingatkan pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarang. “Mereka [pengunjung] masih belum sadar soal kebersihan. Sudah ada papan informasi soal menjaga kebersihan tapi tetap saja pengunjung masih selalu membuang sampah sembarang,” katanya.

Tonci mengatakan setiap kali warga berkunjung ke bukit Tungkuwiri, mereka wajib dan disarankan bahkan pihaknya tak henti-henti mengingatkan pengunjung agar tidak membuang sampah bekas makanan dan minuman sembarang.

“Tolong sampah dibuang pada tempat yang sudah kami sediakan. Ada 10 bak penampung sampah yang disediakan dari gapura pintu masuk sampai di pucak bukit Tungkuwiri,” kata Taime merinci.

Taime menambahkan selain 10 bak sampah, pihaknya juga menyediakan kantong plastik sampah yang disiapkan sepanjang jalur jalan dari puncak bukit Tungkuwiri hingga ujung pondok arah Barat.

Iwan Rumi, warga Angkasapura, Kota Jayapura yang baru pertama kali mengunjungi tempat wisata Tungkuwiri mengaku terpesona keindahan danau Sentani dari sisi yang berbeda serta pemandangan gunung cycloop.

“Pemandangan di atas sini [puncak bukit Tungkuwiri] sangat indah. Suasana panas terik tapi badan tetap segar oleh angin membuat serasa nyaman,” ucapnya.

Iwan mengingatkan sekaligus berpesan buat para pengunjung tempat wisata Tungkuwiri tidak ceroboh dan sadar untuk menjaga kebersihan.

“Menjaga kebersihan itu sangat penting dan merupakan keharusan buat kita [pengunjung]. Kita harus sadar untuk tidak buang sampah sembarang. Banyak tempat sampah yang sudah disediakan tapi kenapa masih terdapat sampah berserakan dimana-mana,” ujar Iwan. (*)

Editor: Syam Terrajana

Leave a Reply