Why always Persipura ?

Balotely-papua
Mario Balotelli saat merayakan gol pertamanya di Old Trafford, "Why Always Me?" - dok/dailymail.co.uk
Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Agaknya sangat pantas kalau mengutip pesan dari mantan pemain Manchester City yang kontroversial Mario Balotelli dalam tulisan pada jersey-nya usai mencetak gol ke gawang Manchester United yaitu “Why Always Me?”

Banyak makna yang bisa diambil dari pesan itu,. Pesan itu khususnya Balotelli sampaikan untuk Manchester United. Namun sebaliknya menjadi sangat populer sebab apa yang dilakukan Balotelli selalu menjadi santapan empuk media di Inggris saat itu.

Read More

Jadi tak heran kalau tulisan “Why always Me?” Bisa disebut sebagai kekesalan seorang Mario Balotelli yang kini meredup usai kembali bermain di Serie A Liga Italia.

Meminjam “Why always Me?”  Pantas disematkan kepada tim berjuluk Mutiara Hitam, Why always Persipura Jayapura?

Tim berjuluk Mutiara Hitam telah mengalami masa masa kelam sejak menjadi juara Liga Indonesia musim 2005-2006. Usai menjadi juara Liga Indonesia, PSSI lalai tidak mendaftar Persipura Jayapura ke AFC, sehingga tak bisa mewakili Indonesia di Liga Champion Asia.

Namun kasus lupa ini kembali terjadi pada 2012. Waktu itu PSSI tak ingat untuk mendaftarkan Persipura Jayapura ke Liga Champions Asia. Padahal Persipura Jayapura berhak mendapat satu tiket Liga Champion Asia karena berstatus juara Liga Super Indonesia 2010/2011.

Hal ini jelas membuat Persipura Jayapura menuntut PSSI ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dengan anti rugi senilai Rp 20 miliar. Dua pengacara asal Belgia, Martin Hissel dan Jean Louis Dupont dari kantor pengacara Roca Junyent di Swiss memenangkan gugatan, Mutiara Hitam boleh bertanding babak penyisihan ke LCA. Namun Boaz dan kawan kawan harus melalui jalur play off.

Sedangkan PSSI sendiri tak membayar tuntutan Rp 20 miliar dari tuntutan di pengadilan arbitrase di Swiss.

Bukan kali itu saja, pada musim Piala AFC 2017, PSSI juga pernah merugikan Persipura dan Persib  dengan tidak mendaftarkan ke AFC 2017.

Kini Persipura Jayapura nyaris mengalami nasib naas yang sama. PSSI menunjuk Persija Jakarta ketimbang Persipura Jayapura untuk mewakili Indonesia berlaga di Piala AFC 2021. Kontan manajemen tim Mutiara Hitam meminta penjelasan, sebab jika tidak, kasus Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dapat terulang kembali.

Jadi tak heran kalau ungkapan Balotelli, “Why always Me”, pantas disandang Boaz dan kawan kawan, “Why always Persipura?”

Empat kali Mutiara Hitam dilupakan oleh PSSI karena tak mendaftarkan ke AFC. Sejak 2006 (LCA), 2012 (LCA), 2017 (Piala AFC) dan pada saat ini 2021 (Piala AFC).(*)

Editor: Angela Flassy

Related posts

Leave a Reply