WHO sebut situasi di India lebih dari sekedar menyedihkan

Papua
Ilustrasi pandemi Covid-19 - Pexels.com.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyebut situasi di India lebih dari sekedar menyedihkan dengan jumlah kasus Covid-19 harian di sana sempat lima kali berturut-turut yang memecahkan rekor global. Tercatat saat ini India mencatatkan 319 ribu kasus dalam 24 jam terakhir.

Read More

“Situasi di India lebih dari sekedar menyedihkan,” ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip Channel News Asia, Selasa, (27/4/2021)

Ghebreyesus menyakinkan bahwa WHO mencoba segala hal yang mereka bisa untuk memberikan bantuan. Hal itu baik soal vaksin, peralatan medis, tenaga ahli, maupun alat pelindung diri.

Ghebreyesus mengatakan WHO telah mengirimkan 2600 pakar dari berbagai bidang medis, mulai dari polio hingga tubercolosis, ke India. Mereka akan berperan untuk membantu otoritas kesehatan India yang kelimpungan menghadapi pandemi.

Baca juga : Kasus penularan Covid-19 di india mencapai 340 ribu per hari

Hindari Covid-19, Jet pribadi di India ramai disewa 

Jenazah di India dikremasi massal akibat krematorium kewalahan

Kepala Teknis WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan bahwa situasi di Indonesia tidaklah unik. Apa yang terjadi di sana, kata ia, bisa terjadi di negara lin yang lengah atau lalai dalam pengendalian Covid-19. Dalam kasus India, kelengahan itu terjadi karena mereka membiarkan warga untuk menyelenggarakan Gangga Festival atau mengikuti kampanye Pemilu.

“Pertumbuhan kasus di India sungguh sungguh mengerikan. Situasi tersebut bisa terjadi di negara lain jika kita lengah. Kita dalam situasi yang rapuh,” ujar Maria.

Pandemi Covid-19 yang memburuk di India membuat sistem kesehatan di sana nyaris kolaps. Berbagai rumah sakit kehabiskan oksigen, tempat tidur, ataupun ruang perawatan intensif. Beberapa rumah sakit bahkan harus memulangkan beberapa pasien agar ada cukup ruang untuk mereka yang kondisinya lebih kritis atau mengantri di luar . Penampakan itu salah satunya terjadi di New Delhi.

Pada Minggu kemarin, 20 pasien di New Delhi meninggal akibat kekurangan oksigen bantuan. Beberapa rumah sakit di New Delhi sudah meminta Pemerintah Pusat untuk segera mengirimkan oksigen bantuan, namun proses itu tidak secepat harapan. Alhasil, banyak warga beralih ke pasar gelap untuk peralatan medis seperti tabung oksigen bantuan. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply