Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jenewa, Jubi – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum ada laporan mengenai kematian akibat Covid-19 varian Omicron. Lembaga itu justru menekankan varian Delta masih menjadi fokus dalam memerangi pandemi.
“Kami belum menerima laporan kematian terkait Omicron,” kata juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Christian Lindmeier, pada Jumat (3/12/2021).
Menurut Lindmeier WHO masih mengumpulkan bukti tentang varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan pada 11 November dan dinamai Omicron sekitar sepekan yang lalu.
“Jangan lupa juga bahwa varian dominan saat ini masih Delta. Omicron mungkin sedang populer dan kami mungkin akan sampai ke titik di mana (Omicron) mengambil alih sebagai varian dominan,” ujar Lindmeier menambahkan.
Baca juga : Inggris desak warganya disuntik penguat usai ditemukan 22 kasus Covid-19 varian Omicron
Covid-19 varian Omicron ditemukan di kawasan Amerika Latin dan Eropa
Varian baru covid-19 Omicron menyebar ke banyak negara
Semenjak Covid-19 pertama kali ditemukan hampir dua tahun silam, WHO telah mengonfirmasi hampir 263 juta kasus dan 5,22 juta lebih kematian secara global. “Semakin banyak negara yang terus memburu dan terus memeriksa orang-orang dan secara khusus mencari varian Omicron, kami juga akan menemukan lebih banyak kasus dan informasi dan, semoga tidak, juga kemungkinan kematian,” katanya.
Setelah varian Omicron terdeteksi di Botswana dan Afrika Selatan, sejumlah negara di Eropa dan Amerika Utara pekan lalu menerapkan pembatasan perjalanan terhadap negara-negara di kawasan Afrika selatan dan bahkan melarang penerbangan.
Langkah itu menuai kecaman dari para pejabat di PBB, WHO, agen perjalanan internasional dan asosiasi pekerja.
“Daripada melihat penutupan perbatasan, pembatasan dan sebagainya, jauh lebih baik untuk mempersiapkan negara anda, sistem kesehatan anda atas kemungkinan kasus yang muncul”, Lindmeier, menjelaskan. (*)
Editor : Edi Faisol