Papua No.1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA dan diare menjadi jenis penyakit paling banyak diderita warga di Distrik Muting, Merauke. Petugas medis setempat pun sering kewalahanan dalam menyediakan obat-obatan bagi pasien.
“Penderita ISPA merupakan anak-anak dan dewasa. Ada 100 pasien ISPA berobat setiap bulan, sedangan diare, sekitar 50 pasien,” kata Kepala Puskesmas Pembantu (Pustu) Muting Veronika Okbanggen Minipko, pekan lalu.
Warga menderita ISPA karena pengaruh kebersihan lingkungan tempat tinggal. Adapun diare, berhubungan dengan keteraturan dalam pola makan sehari-hari.
“Diare paling rentan menyerang anak. Itu karena orangtua kurang baik dalam memerhatikan kebutuhan makan anak setiap hari,” jelas Minipko.
Dia mengaku sering kesulitan dalam mengobati pasien. Beberapa jenis obat kerap habis sehingga harus meminta kepada pihak puskesmas induk. “ Itu sering terjadi, (terutama) saat pasien ramai berobat dengan keluhan sakit berbeda.”
Kendala lain ialah minimnya fasilitas tempat tidur bagi pasien dan ibu melahirkan. “Kami hanya punya tiga tempat tidur. Kalau pasiennya lebih dari itu, mau, tidak mau harus dirawat (dirujuk) ke Puskesmas Muting.”
Maria (35 tahun), warga setempat berharap ada penambahan petugas medis di Pustu Muting. “Pelayanan (pustu) sangat baik, tetapi perlu penambahan petugas karena banyak warga berobat setiap hari.” (*)
Editor: Aries Munandar