Warga Korut merayakan Natal terancam hukuman mati

Papua
Ilustrasi perayaan Natal - Pexels.com.

 

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi –  Warga Korea Utara terancam hukuman mati ketika merayakan Natal.  Umat Kristen pun merayakan Natal secara diam-diam  yang hampir bersamaan dengan hari lahirnya Kim Jong-suk, istri pemimpin tertinggi pertama Korea Utara, Kim Il-sung. Setiap tanggal 24 Desember, dikenal dengan perayaan hari Kim Jong-suk.

Seorang pelarian dari Korea Utara, Timothy Cho, mengungkapkan setiap umat Kristen yang ditemukan beribadah, akan ditembak di tempat oleh pasukan Kim Jong Un. “Saya yakin mereka akan diburu. Itu tidak diragukan lagi. Rezim Kim akan mendesak rakyat untuk menunjukkan kesetiaan penuh mereka kepada keluarga Kim,” ujar Cho, dikutip tempo.co. dari Express.co.uk, Senin (27/12/2021).

Baca juga : Kematian pejabat Korsel oleh Korut presiden Moon tak ada toleransi
Demi cegah covid-19 Kim Jong un musnahkan kucing dan merpati
Korut terapkan undang-undang larangan merokok bagaimana dengan-Kim Jong un

Cho, saat ini bekerja untuk Open Doors, sebuah badan amal yang membantu mendukung orang-orang Kristen yang dianiaya.  Menurut dia, jika ada yang diam-diam merayakan Natal, mereka akan ditangkap dan bisa pula langsung dibunuh. “Mereka (pemerintahan Kim Jong Un) masih membutuhkan otoritas untuk eksekusi publik, satu-satunya di mana mereka tidak membutuhkannya adalah untuk orang Kristen atau tahanan politik di kamp penjara,” ujarnya. Cho mengklaim kelahiran Kim Jong-il telah dimitologikan untuk meniru kelahiran Kristus.

Jumlah pemeluk agama Kristen di Korea Utara diperkirakan mencapai 400 ribu orang. Mereka harus tetap tersembunyi dari rezim yang mematikan. Ia menyebut banyak orang Kristen di Korut telah dikirim ke penjara barbar dan kamp kerja paksa karena keyakinan mereka. Badan amal itu memperkirakan sekitar 50 ribu hingga 70 umat Kristen di negara itu saat ini berada di kamp-kamp penjara.

Hukuman mati adalah hal biasa di Korea Utara. Kim Jong Un sebelumnya telah menghukum mati penduduk Korea Utara yang ketahuan menonton video K-Pop dari Korea Selatan. (*)

Editor : Edi Faisol

Leave a Reply