Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Wakil Bupati Boven Digoel, Chaerul Anwar angkat bicara terkait pemberitaan di media online maupun media sosial (medsos) serta grup Whatsapp, sehubungan dengan meninggalnya Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop tanggal 13 Januari 2020.
“Saya perlu tegaskan bahwa sesuai informasi dari aparat kepolisian yang telah dipublikasikan , mendiang Bupati Boven Digoel meninggal dunia lantaran sakit,” tegas Chaerul saat melakukan jumpa pers bersama sejumlah wartawan Jumat (17/1/2020).
Almarhum, lanjut Chaerul, memiliki riwayat sakit, sebelum berangkat ke Jakarta mengikuti Rakernas PDI-P. “Sekali lagi saya tegaskan bahwa berbagai pemberitaan yang dimunculkan adalah tidak benar. Jelasnya beliau sakit dan meninggal dunia,” ujarnya.
Olehnya, semua masyarakat diminta lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial. Jika ada informasi atau postingan gambar yang diterima, cukup sampai di situ. Tidak untuk disebarluaskan di medsos maupun grup WA. “Mari kita jaga etika,” pintanya.
Dikatakan, rasa duka dan kehilangan masih begitu terasa bagi masyarakat di Kabupaten Boven Digoel, termasuk keluarga mama terkasih, anak-anak serta isteri.
“Mendiang adalah pribadi yang tegas, bijaksana, penyayang keluarga serta peduli terhadap orang lain, terutama orang asli Papua. Kelebihan itu yang dimilikinya,” ujar Chaerul.
“Kita sebagai manusia tak bisa memprediksi. Sebagai hamba Tuhan, hanya bisa merencanakan. Tetapi kembali kepada garis tangan, takdir, ajal, rezeki dan jodoh sekalipun, itu adalah misteri bagi kita,” ungkapnya.
Sebagai manusia, katanya, almarhum memiliki kekurangan dan itu adalah manusiawi. “Sekali lagi duka kami masih rasakan. Namun dengan pemberitaan serta gambar-gambar, bagi kami itu tidak pantas dipublikasikan,” tegasnya.
“Saya bersama masyarakat Boven Digoel sangat prihatin dan menyayangkan oknum-oknum yang dengan sengaja mempublikasikan informasi tak pantas disebarluaskan,” katanya.
“Berkacalah kepada diri kita masing-masing. Taka da manusia di muka bumi yang suci dan bersih selain malaekat,” ujarnya.
Chaerul meminta pihak yang telah mempublikasikan informasi dimaksud, agar mencabut dan atau memberikan klarifikasi kembali. Karena almarhum memiliki keluarga, isteri serta anak-anak.
Wakil Bupati Merauke, Sularso beberapa hari lalu menyatakan atas nama pemerintah dan masyarakat ikut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop.
“Kita turut berduka cita dan mendoakan agar almarhum diterima di sisi Tuhan. Juga keluarga yang ditinggalkan, diberikan kekuatan serta ketabahan,” katanya.
Sebelumnya dikutip CNN Indonesia, Bupati Boven Digoel Benediktus Tambonop diketahui ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di salah satu kamar Hotel di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (13/1).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, petugas menemukan uang tunai sejumlah Rp100 juta kartu tanda peserta Rakernas PDIP. Korban diketahui memang sempat mengikuti rakernas yang digelar di JIExpo Kemayoran.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menegaskan tidak ada tindak kriminal terkait Bupati Boven Digoel meninggal.
“Yang utamanya tidak ada tindak pidana,” ucap Heru.
Sebelumnya, Heru sempat mengungkapkan ada temuan berupa ramuan jamu Ihsanix di lokasi meninggalnya almarhum.
Heru menduga ramuan jamu itu dikonsumsi oleh korban berkaitan dengan penyakit jantung yang dideritanya.
“Mungkin beliau konsumsi jamu itu untuk mencegah sakitnya,” kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/1).
Dari berbagai situs penjualan daring, jamu ramuan Ihsanix diklaim untuk membantu perawatan penyakit jantung koroner, diabetes, hipertensi, gagal ginjal, hingga stroke. Namun, belum ada keterangan resmi terkait jamu ini dari Badan POM ataupun instansi berwenang lainnya. (*)
Editor: Syam Terrajana