Warga Afghanistan diminta hindari bandara Kabul terkait ancaman ISIS

Teroris, Papua
Ilustrasi teroris - IST

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Kabul, JubiAmerika Serikat dan sekutunya mendesak orang-orang untuk menjauh dari Bandara Kabul karena ada ancaman serangan teror ISIS. Dalam peringatan yang dikeluarkan pada Rabu, (25/8/2021) malam, Kedutaan Besar AS di Kabul menyarankan warga AS untuk menghindari bepergian ke Bandara dan mengatakan mereka yang sudah berada di gerbang Bandara harus segera pergi, karena ada “ancaman keamanan” yang tidak ditentukan.

Read More

Desakan itu dikeluarkan ketika pasukan negara-negara Barat bergegas untuk mengevakuasi sebanyak mungkin warga Afghanistan sebelum batas waktu 31 Agustus.

Baca juga : Taliban terus kuasai sejumlah kawasan di Afghanistan, kali ini rebut perbatasan Pakistan 

Misi militer AS berakhir, Biden : Afghanistan tentukan nasib sendiri

Kondisi terbaru bentrok Taliban-Afghanistan, mayat bergelimpangan di jalan

Tekanan untuk menyelesaikan evakuasi ribuan orang asing dan warga Afghanistan yang membantu negara-negara Barat selama perang 20 tahun melawan Taliban telah meningkat karena semua pasukan AS dan sekutu harus meninggalkan bandara minggu depan.

Inggris juga mengeluarkan peringatan serupa, memberi tahu orang-orang di area Bandara untuk “pindah ke lokasi yang aman”. “Ada ancaman serangan teroris yang sedang berlangsung dan tinggi”, kata pernyataan Kantor Luar Negeri Inggris.

Australia juga mendesak warganya dan mereka yang memiliki visa ke Australia untuk meninggalkan daerah itu, memperingatkan “ancaman serangan teroris yang sangat tinggi” di Bandara.

Peringatan itu datang karena adanya kekacauan di ibu kota, Kabul, ketika pengangkutan udara besar-besaran warga negara asing dan keluarga mereka serta beberapa warga Afghanistan telah berlangsung sejak Taliban merebut kota itu pada 15 Agustus.

Sementara pasukan negara-negara Barat di dalam Bandara bekerja keras untuk menjaga evakuasi bergerak secepat mungkin. Sedangkan kelompok militan Taliban menjaga perimeter di luar tempat ribuan orang berkerumun yang mencoba melarikan diri dari negara itu daripada tinggal di Afghanistan.

“Sangat mudah bagi seorang pembom bunuh diri untuk menyerang koridor yang dipenuhi orang dan peringatan telah dikeluarkan berulang kali,” Ahmedullah Rafiqzai, seorang pejabat Afghanistan yang bekerja di Direktorat Penerbangan Sipil di bandara Kabul, mengatakan kepada Reuters.

Namun ia menyangkan orang-orang tidak mau pindah dari Bandara. “Mereka memiliki tekad untuk meninggalkan Afghanistan dan mereka tidak takut mati,” kata Ahmedullah menambahkan.

Militan Taliban telah berjanji untuk memberikan keamanan di luar bandara, namun seorang diplomat negara NATO di ibu kota Afghanistan mengatakan pada Kamis, laporan intelijen tentang ancaman segera dari ISIS tidak dapat diabaikan.

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden diberi pengarahan pada Rabu tentang ancaman dari kelompok militan ISIS-K serta rencana darurat untuk evakuasi.

Biden telah memerintahkan semua pasukan keluar dari Afghanistan pada akhir bulan, untuk mematuhi kesepakatan dengan Taliban, meskipun sekutu Eropa mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengeluarkan orang. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply