Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura diharapkan dapat meraih hasil positif pada laga tandang kedua melawan tuan rumah Persela Lamongan, Rabu (22/5/2019) malam nanti, dalam lanjutan kompetisi Shopee Liga 1, 2019. Harapan itu disampaikan mantan pemain Persipura Jayapura asal Brasil, Wallacer de Andrade Medeiros saat diwawacarai Jubi, Rabu.
Wallacer menginginkan Boaz Solossa dan teman-temannya dapat mencuri poin dari tuang rumah Persela Lamongan . “Walau saya jauh, tetapi saya mengikuti setiap langkah Persipura. Saya ingin mereka menang dalam laga kedua nanti,” kata Wallacer kepada Jubi, Rabu (22/5/2019) melalui pesan singkatnya.
Wallacer menyatakan ia menonton laga tandang pertama Persipura, ketika Persipura menelan kekalahan 0-3 dari tuan rumah Persib Bandung. Menurut Wallacer, Persipura kesulitan melepaskan diri dari tekanan Persib Bandung karena tidak bisa menurunkan beberapa pemain kuncinya.
“Akan susah bagi Persipura (untuk meraih kemenangan) karena tidak memainkan pemain asingnya. Persipura bermain cukup baik saat bertandang ke Persib Bandung. Akan tetapi, butuh kesabaran untuk meraih hasil terbaik dari sebuah pertandingan,” ujar Wallacer.
Ketua Persipura Mania, Wilson Samonsabra pun berharap Persipura dapat bangkit dari mencuri poin dari Persela Lamongan. “Saya berharap Persipura bisa bangkit, tetapi saya yakin Persipura sudah melupakan kekalahan tersebut. Saatnya lawan Persela, dan bawa pulang poin untuk modal laga kandang,” katanya kepada Jubi di Jayapura.
Sekadar diketahui, Wallacer de Andrade Medeiros dan seorang pemain Brasil lainnya, Luis Carlos, telah dipulangkan manajemen Persipura ke negara asalnya karena tidak memiliki kelengkapan dokumen untuk bermain di Liga 1. Media Officer (MO) Persipura Jayapura Eveerth Joumilena, menyatakan kedua pemain itu belum juga berhasil mendapatkan surat pelepasan dari klub lamanya. Sebelum bergabung dengan Persipura, Wallacer de Andrade Medeiros merupakan pemain klub sepakbola asal Brasil, Remo.
“Mereka dilepas bukan karena masalah kemampuan. Mereka hanya terganjal soal dokumen saja,” kata Eveerth.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G