Jayapura, 7/6 (Jubi) – Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano, tidak mau menanggapi adanya tudingan pembelian Piala Adipura sehubungan dengan diraihnya Piala Adipura 2014 oleh Pemkot Jayapura.
“Silakan orang bicara apa, Tuhan melihat orang yang bekerja dengan hati. IAnjing mengonggong, kafilah tetap jalan terus. Kita harus tetap menjaga kertertiban, keindahan, dan keamanan kota ini,” tegas Walikota Jayapura saat memberikan sambutan pada acara penandatangan nota kesepahaman (MOU) di RSUD Abepura, Sabtu (7/6) siang.
Mano menegaskan bahwa Piala Adipura yang diraih Kota Jayapura adalah murni merupakan hasil kerja keras seluruh masyarakat, aparat pemerintah, dan didukung partisipasi BUMN dan BUMD serta perbankan. Prestasi itu diraih dengan menggerakkan semua pemangku kepentingan (stakheholder), sehingga membuat nilai Kota Jayapura ikut terdongkrak saat tim melakukan penilaian.
“Kebersihan itu bukan tanggung jawab Pemkot saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab dan milik semua orang yang ada dan tinggal di Port Numbay,” kata Mano.
Menurut Mano, pihaknya kini akan lebih menggerakkan petugas melakukan pengawasan, penindakan, dan penegakan Perda Nomor 15 tahun 2011 tentang Kebersihan untuk membuat efek jera kepada masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pemakaman Kota Jayapura, Nofdi J Rampi, mengatakan perlu adanya dorongan perbaikan tingkat kepatuhan masyarakat terutama dalam hal kesadarannya membuang sampah, membangun bank sampah, serta mengelola sanitasi. .
“Tanpa adanya dorongan masyarakat terutama kesadarannya dan terkesan hanya milik pemerintah saja maka akan sulit meraih adipura kecana,” tambahnya. (Jubi/Sindung)