Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura akhirnya harus terlempar ke kasta kedua setelah kemenangan 3-0 atas Persita Tangerang, Kamis (31/3/22) tak mampu menyelamatkan mereka dari jerat degradasi di BRI Liga 1 2021.
Pasalnya, disaat bersamaan, dua pesaing Persipura, Barito Putera berhasil menahan imbang Persib Bandung dengan skor 1-1. Sementara PSS Sleman mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 2-0.
Hasil tersebut membuat Persipura tetap bertahan di peringkat 16 di bawah PSS dan Barito Putera.
Merasa gagal menyelamatkan timnya dari degradasi, juru taktik Persipura, Angel Alfredo Vera hanya bisa menangis sedih di ruang konferensi pers usai pertandingan menghadapi Persita.
Sambil mencucurkan air mata, Alfredo Vera mengatakan kalau tak ada lagi yang banyak ia komentari. Menurutnya, timnya sudah berjuang mati-matian, tapi hasil harus berakhir dengan kekecewaan.
“Hari ini kita sudah menyelesaikan pertandingan dan bisa menang. Saya sudah tidak bisa bicara lagi, itu cuma bisa jadi panjang kalau bicara alasan, tapi dari yang kita bisa cerita itu covid yang sempat meningkat,” ungkap Vera.
“Kita sudah berjuang dan lakukan apa yang sudah harus kita lakukan tapi itu tidak cukup menyelamatkan kita. Itu (degradasi) sudah terjadi walaupun mau bicara tapi kita tidak tahu apakah bisa kembali atau tidak. Saya tidak bisa bicara, tim ini sudah luar biasa,” ujar Vera.
Di momen yang sama, Yustinus Pae (Tipa) juga tak bisa menutupi kekecewaannya. Tapi ia tetap mengapresiasi perjuangan rekan-rekannya yang sudah berhasil mengakhiri kompetisi dengan kemenangan.
Tipa mengakui, ia dan kolega tak bisa banyak berbicara dan hanya merenung dengan nasib tragis ini.
“Saya pikir hasilnya kita sama-sama sudah saksikan, kita sudah menang tapi kita patut syukuri hasil hari ini karena kita keluar sebagai pemenang. Kami dari pemain sementara ini masih merenungkan hasil ini karena mungkin saingan kami juga mendapatkan hasil baik. Kami tidak bisa bicara antar pemain, kami masih tidak percaya dengan hasil ini tapi ini adalah sepak bola,” kata Tipa.
Degradasinya Persipura ini telah mencoreng sejarah besar tim berjulukan Mutiara Hitam itu. Selain menjadi pengoleksi gelar juara terbanyak di Liga Indonesia, Persipura juga sebelumnya tak pernah terdegradasi sejak promosi ke kompetisi profesional pada tahun 1993 silam. (*)
Editor: Edho Sinaga