Jayapura, Jubi – Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal memberikan apresiasi yang tinggi terhadap KPU, Bawaslu dan jajarannya yang dinilainya telah melaksanakan Pemilihan Presiden (Pilpres) dengan sangat baik di Bumi Cenderawasih.
“Di Papua, Pilpres berjalan baik, tidak bikin malu seperti daerah lain yang bupatinya mau mengundurkan diri karena Pemilu,” kata Wagub Klemen Tinal, di Jayapura kemarin.
Meskipun demikian, dirinya menyampaikan rasa prihatin atas meninggalnya tiga anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Papua yang meninggal dalam tugasnya selama pelaksanaan Pemilu presiden dan legislatif.
“Sebagai pihak pemerintah, kami turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan,” ucapnya.
Melihat kejadian itu, dirinya berharap bisa menjadi pelajaran berharga bagi pihak penyelenggara dalam melaksanakan Pemilu serentak, dengan harapan ke depan tidak terulang kembali.
“Pencoblosan kali ini dilakukan untuk lima surat suara dan ini sangat banyak sekali sehingga membutuhkan waktu yang panjang juga untuk menghitungnya,” katanya.
Tinal menambahkan, pesta demokrasi kali ini merupakan hal baru sehingga ke depan pihak penyelenggara dapat mengevaluasi kembali kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya.
Seperti diketahui, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 01, Kampung Makmur, Distrik Pofi, bernama Adrianus Sagi (39), dan Ketua PPD Distrik Ambatkwi, Kabupaten Boven Digoel atas nama Hendrikus Anyum dikabarkan meninggal dunia karena sakit.
Ketua KPPS di TPS 16 Kelurahan Sentani Kota, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua atas nama Marthen Torry Membieuw yang juga meninggal dunia pada Senin (22/4) pukul 03.00 WIT.
Selain itu, Ketua PPS Kampung Rosbori, Distrik Windesi, Kabupaten Kepulauan Yapen atas nama Yano Wanggori (27), yang meninggal di Kampung Rosbori pada 14 Maret 2019 dikarenakan sakit. (*)
Editor: Syam Terrajana