Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi- Salah seorang pemandu lagu di tempat Karaoke Oranges Tanah Merah , T, melaporkan Wakil Bupati Boven Digoel, CA ke Polsek Mandobo, lantaran diduga menempelengnya (lebih dari satu kali) hingga terjatuh.
Saat dihubungi melalui telepon selulernya Kamis (16/4/2020) malam, T mengungkapkan, kejadian tersebut terjadi pada 14 April 2020 sekitar pukul 23.45 WP. Saat itu, dirinya bersama tiga rekan teman perempuan lain sedang berada dalam kamar.
Sementara di depan jalan, terdengar suara orang melalui pengeras. Lalu mereka meminta pintu pagar dibuka. Namun ia tidak membukanya. Karena sesuai pesan manajer pengelola tempat karaoke, jika ada yang datang tak boleh keluar.
“Memang manajer saya sedang keluar mencari makan. Oleh karena pintu tak dibuka, beberapa anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Boven Digoel memanjat pintu pagar dan masuk ke halaman rumah,” ujarnya.
Setelah itu, lanjut T, dirinya terpaksa membuka pintu rumah, sekaligus dengan pagar yang telah digembok.
Begitu pintu dibuka, katanya, masuk Wakil Bupati Boven Digoel, CA bersama sejumlah anggota Satpol PP menanyakan alasan sehingga pintunya lama dibuka.
“Seketika juga, Pak Wabup Boven Digoel memukul saya menggunakan topi beberapa kali. Tidak puas lagi, beliau memukul saya dengan cara menempeleng lebih dari satu kali di bagian wajah hingga saya terjatuh,” ujarnya.
“Tidak berhenti disitu saja, tetapi Pak Wakil Bupati Boven Digoel mengambil handphone saya dan membuang ke tanah. Karena tidak puas lantaran saya tak menelepon mami (Manajer), mengingat tidak ada pulsa,” katanya.
Ditanya alasan dipukul, T mengaku hanya karena lama membuka pintu pagar. “Ya, saya hanya karyawan dan karena ada pesanan mami untuk tidak boleh dibuka, apalagi dengan situasi sekarang yakni virus corona. Sehingga tak ada aktivitas yang dilakukan selama ini,” ungkapnya.
Diakui jika usai dipukul baru maminya datang. “Pak Wabup Boven Digoel menanyakan nama saya dan hanya menyampaikan permohonan maaf. Setelah itu bersama rombongan pergi,” ujarnya.
Dia pun mengaku telah melaporkan kasus pemukulan tersebut ke Polsek Mandobo Kamis 16 April 2020. “Betul saya sudah melapor di Polsek beserta hasil visum. Karena ada memar di pipi,” kata dia.
Sementara Wakil Bupati Boven Digoel, CA melalui pesan singkatnya (SMS) membantah telah melakukan penganiayaan terhadap Tiara. “Saya perlu sampaikan bukan pemukulan. Itu tidak benar dan banyak saksi melihat,” tegasnya.
“Kami juga telah bertemu semua pihak dan melakukan klarifikasi. Banyak hal yang harus diurus pemerintah daerah, sehingga tidak untuk mencari sensasi di tengah wabah covid-19,” katanya melalui pesan singkat tadi pagi.
Kapolres Boven Digoel, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Syamsurijal yang dihubungi melalui telepon selulernya Jumat (17/4/2020) mengatakan, pihaknya belum mengetahui adanya laporan dimaksud.
“Saya mengecek terlebih dahulu sekaligus menanyakan ke Polsek Mandobo apakah ada laporan itu ada tidak,” ujarnya. (*)
Editor: Syam Terrajana