Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyurati The World Health Organization (WHO) agar menempatkan tenaga khusus untuk mengawasi pelayanan imunisasi measles-rubella dan polio (MRP) di 13 kabupaten di Papua.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Aaron Rumainum, di Jayapura, Kamis (1/11/2018), mengemukakan surat tersebut dibuat pada 22 Oktober 2018 dan sudah dilayangkan ke WHO.
"Surat itu ditandatangani langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Papua, drg Aloysius Giyai, tembusannya ke Menteri Kesehatan RI di Jakarta serta Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes di Jakarta," ujarnya.
Isi surat itu yakni sehubungan penyebaran wabah polio dari Papua Nugini (PNG) dan hasil pengamatan terhadap cakupan imunisasi rutin dari 2015-2017 dan cakupan imunisasi Measles-Rubella serta Polio pada 2018, perlu ada upaya yang tidak biasa untuk meningkatkan cakupan imunisasi rutin dan surveilens penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) di beberapa kabupaten.
Salah satu upaya yang diperlukan adalah penempatan petugas untuk memberikan bantuan teknis kepada kabupaten-kabupaten tersebut selama satu tahun terus-menerus.
"Oleh karena itu kami mohon WHO untuk menempatkan petugas khusus di Kabupaten Yahukimo, Tolikara, Pegunungan Bintang, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, Jayawijaya, Dogiyai, Deiyai, Puncak, Puncak Jaya, Waropen, dan Intan Jaya,” katanya.
Petugas yang ditempatkan oleh WHO diharapkan dapat memberikan bantuan teknis kepada pejabat dan pengelola program di Dinas Kesehatan kabupaten dan petugas di puskesmas-puskesmas, mulai dari manajemen program sampai pelaksanaan imunisasi.
Ia menambahkan termasuk kemungkinan pelaksanaan Back Log Fighting, Mopping Up, Champaign, Crash Program atau sub PIN. Untuk itu diharapkan agar pelaksanaan MRP ini sukses. (*)