Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Port Vila, Jubi – Kepala suku Vanuatu, yang mendadak tenar karena meuncul di pengadilan menghadapi tuduhan kriminal dengan mengenakan pakaian tradisional Vanuatu, sambil menyatakan telah mendirikan sebuah kota otonom di basis kediamannya di Pentecost Timur.
Viraleo, nama kepala suku itu, mengatakan lahan yang disebutnya otonom tersebut terdiri dari apa yang menurut dia disebut Kota Harmoni Global.
Dia juga mengetuai sebuah organisasi di Pentekost bernama Institute Melanesia Global dimana para pelajarnya dapat mempelajari budaya di tempat itu.
Dia menyerukan para kepala suku lainnya untuk juga mengikuti langkahnya mendirikan kota-kota dan kampung di pulau-pulau mereka, yang memiliki tujuan menjaga prinsip-prinsip apa yang dia sebut sebagai “penentuan nasib sendiri dalam sebuah negara berdaulat sejati”.
Kepala Suku Virale, yang bebas bersyarat itu sebelumnya ditahan bersama kelompoknya karena dituduh melakukan tindakan criminal di Pentecost tahun lalu.
Dia menjadi bintang di halaman depan berbagai berita karena melawan perintah hakim pengadilan yang melarangnya mengenakan pakaian adatnya di depan persidangan.
Dia sempat ditahan selama 72 jam lalu dibebaskan atas jaminan hingga mendapatkan pengacara dan bersedia menghadap sidang dengan pakaian yang lazim.
Hakim mencatat permohonan tidak bersalah mereka, lalu menunda sidang tahun ini, sambil membanting pintu keluar dan meninggalkan Viraleo dan kelompoknya di ruang sidang.
Kasus itu sontak memancing keingintahuan di Vanuatu karena untuk pertama kalinya kepala suku menolak perintah pengadilan, mengatakan bahwa haknya telah dilanggar karena perintah untuk menggunakan pakaian lazim.
Viraleo dan kawan-kawannya sudah pernah dihukum tahun 2015 atas tuduhan kriminal seperti kerusuhan, ancaman pembunuhan, kekerasan dan pengrusakan.(*)