Vietnam terapkan lockdown saat kematian akibat Covid-19 meningkat

karantina lockdown Papua
Foto ilustrasi - pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi Pemerintah Vietnam memberlakukan penutupan wilayah atau lockdown di Kota Ho Chi Minh mulai hari ini, Senin (23/8/2021). Kebijakan itu dilakukan menyusul peningkatan kematian Covid-19 di negara itu.

Read More

“Kami meminta orang-orang untuk tetap di tempat Anda, tidak keluar. Setiap rumah, perusahaan, pabrik harus menjadi benteng anti virus,” ujar wakil kepala otoritas virus corona, Pham Duc Hai, dikutip Reuters, Jumat (20/8/2021).

Pemerintah Vietnam juga akan mengerahkan polisi dan militer untuk menegakkan aturan lockdown serta mengirim pasokan makanan untuk para penduduk. Dokumen yang ditinjau Reuters, menunjukkan Kementerian Pertahanan Vietnam berencana mengirim 1.000 petugas medis militer dan peralatan medis selama akhir pekan.

Baca juga : Covid-19 di Vietnam, pemerintah mendesak RS swasta rawat pasien 

Vietnam kembangkan vaksin Covid-19 buatan lokal 

Hampir tiga bulan tanpa penularan, Vietnam kebobolan Covid-19 baru

Pada Jumat lalu, polisi terpantau berkeliling di komplek-komplek perumahan menggunakan mobil dan pengeras suara menginstruksikan agar warga mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Mereka juga memastikan pasokan makanan akan disediakan.

Selain Vietnam akan memperpanjang pembatasan di Hanoi, selama 15 hari, demikian menurut media pemerintah.

Tercatat kasus Covid-29 di Vietnam tengah mengalami peningkatan, sementara program vaksinasinya dinilai lamban. Padahal sebelumnya, Vietnam merupakan salah satu negara yang disebut berhasil menangani pandemi. Pada akhir April saja, kematian hanya 35 jiwa. Sedangkan kasus Covid-19 hanya sekitar 2.900 pada 1 Mei.

Namun karena menyebarnya varian Delta negara itu harus berjuang melawan Covid-19. Hingga kini kasus Covid di Vietnam mencapai 337 ribu dengan angka kematian 7.540 jiwa. Sedangkan program vaksinasiselama ini baru mencapai 1,7 persen atau sekitar 1,64 juta jiwa.

Melonjaknya kasus membuat Perdana Menteri Pham Minh Chinh memutuskan untuk melakukan pengujian massal guna mendeteksi Covid-19.

“Jika Anda gagal menguji semuanya dalam dua minggu ke depan, itu akan menjadi kesalahan Anda,” kata Chin kepada Kementerian Kesehatan Nguyen Than Long dalam pertemuan pada Kamis malam. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply