Vietnam hukum 10 tahun koruptor alat tes Covid-19

Papua
Foto ilustrasi. - pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi,

Jakarta, Jubi – Pengadilan Vietnam menghukum kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hanoi, Nguyen Nhat Cam 10 tahun penjara karena korupsi pengadaan alat tes Covid-19, pada Sabtu, (12/12/2020). Pria berusia 57 tahun itu dituduh menggelembungkan biaya sistem pengujian Covid-19 selama transaksi dan menyebabkan kerugian 5,4 miliar Vietnam Dong atau setara Rp 3,3 miliar dari anggaran negara.

Read More

“Aktivitas Cam dan antek-anteknya akan berdampak negatif pada citra dokter dan badan anti-COVID-19, membuat marah publik dan merusak kepercayaan pada sektor perawatan kesehatan,” kata Kementerian Keamanan Publik Vietnam, dikutip dari Reuters, Minggu, (13/12/2020).

Baca juga : Hampir tiga bulan tanpa penularan, Vietnam kebobolan Covid-19 baru 

Waspada, Covid-19 di Vietnam meluas

Vietnam evakuasi 80 ribu warga saat Covid-19 kembali terdeteksi

Pengadilan juga menghukum sembilan orang lainnya antara tiga dan 6 setengah tahun penjara karena keterlibatan mereka dalam korupsi itu. Lima dari sembilan kaki tangan Cam adalah pejabat senior di CDC Hanoi, sementara yang lainnya adalah direktur perusahaan yang terlibat dalam kasus tersebut, VN Express melaporkan.

Dakwaan di pengadilan menyebutkan para pejabat itu memanfaatkan situasi rumit pandemi Covid-19 dan keputusan Hanoi untuk meningkatkan dana guna membeli lebih banyak mesin dan persediaan medis untuk menguji Covid-19. Cam berkolusi dengan bawahannya untuk menaikkan harga alat medis dan peralatan yang digunakan untuk pengujian.

Mulai Februari, mereka menaikkan harga pembelian untuk perangkat tes Covid-19 yang menggunakan sistem reaksi berantai polimerase (real-time PCR) sebanyak tiga kali lipat menjadi VND 7 miliar setara Rp 4,2 miliar. Padahal alat tersebut diimpor dari Jerman dengan total harga VND 2,3 miliar atau Rp 1,4 miliar.

Cam adalah direktur Pusat Pengobatan Pencegahan Hanoi selama lima tahun sebelum mengambil tugas CDC Hanoi pada 2018.

Sedangkan Vietnam berhasil menahan wabah virus corona dengan lockdown dini, karantina ketat, dan pelacakan mumpuni, ketika negara lain masih mengabaikan ancaman wabah.Saat ini Vietnam hanya mencatat total 1.395 kasus dengan hanya 35 kematian akibat Covid-19. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply