Veronica Koman minta Papua Barat ikuti langkah Papua dalam karantina wilayah

Veronica, papua
Aktivis sekaligus pengacara Hak Asasi Manusia untuk Papua, Veronica di Australia- ABC/Moldovan.
Aktivis sekaligus pengacara Hak Asasi Manusia untuk Papua, Veronica di Australia- ABC/Moldovan.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Aktivis sekaligus pengacara Hak Asasi Manusia untuk Papua, Veronica Koman mengapresiasi keputusan Gubernur Papua, Lukas Enembe memberlakukan Karantina Wilayah (Lockdown) dengan menutup semua akses keluar dan masuk ke Papua.

Read More

Veronica mengatakan langkah ini tepat untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Papua.  Ia juga meminta Pemerintah Pusat menghormati keputusan Gubernur yang mendahulukan keselamatan rakyat Papua.

“Jakarta tidak bisa menyamakan Papua dengan Provinsi lain karena pembatasan sosial tidak akan berhasil di Papua, kultur Papua terlalu komunal, dan infrastruktur kesehatan Papua adalah yang terburuk di Indonesia. Sehingga Papua dan Papua Barat harus diberikan kekhususan untuk menutup wilayahnya,” kata Veronica Koman kepada Jubi, Jumat (27/03/2020).

Veronica mengaku khawatir jika karantina wilayah tak diterapkan, pendemi Covid-19 akan lebih cepat menyebar di Papua. Apalagi minimnya fasilitas kesehatan yang ada, justru akan  memperburuk situasi.

“Apalagi belajar dari sejarah, dampak pandemi terhadap masyarakat adat selalu jauh lebih buruk dibanding Masyarakat biasa. Sekali virus itu masuk ke kampung, bisa-bisa satu kampung akan kena, pun tanpa akses kesehatan,” katanya.

Ia juga meminta Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan mengambil sikap yang sama dengan Gubernur Papua, Lukas Enembe.

“Saya dengan ini memohon kepada Gubernur Papua Barat untuk seirama dengan Gubernur Papua,  tolong segera tutup wilayah sebelum terlambat. Ibaratnya pulau Papua bolong sebelah apabila Papua Barat tidak ikut ditutup. Bila saya bisa berlutut memohon depan Pak Mandacan akan saya lakukan, tapi saya masih eksil di luar,” katanya.

Sebelumnya diberitakan Jubi, Juru bicara satgas Covid-19 Papua Barat, dr.Arnold Tiniap, mengatakan, hasil pemeriksaan dua sampel spesimen ternyata positif Corona.

“Dari tiga sampel hasil pemeriksaan, dua diantaranya positif Corona,” ujar Tiniap di Manokwari, Jumat (27/03/2020) malam.

Dijelaskan Tiniap, satu spesimen positif milik pasien berjenis kelamin perempuan berusia 47 tahun, telah meninggal dunia pada tanggal 26 Maret 2020.

Satu spesimen positif lagi, milik pasien yang sementara menjalani perawatan di ruang isolasi RS Sele Be Solu kota Sorong. (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply