Papua No.1 News Portal | Jubi
Wamena Jubi – Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua mengatakan pelaksanaan vaksinasi massal kerja sama pemerintah daerah, TNI, dan Polri tidak ada unsur pemaksaan terhadap masyarakat.
Hal itu ditegaskan Bupati Banua, setelah adanya informasi jika sweeping kendaraan yang dilakukan Polres Jayawijaya, dirangkai dengan pengecekan setiap pengendara maupun penumpang apakah telah divaksin, yang terkesan memaksakan warga yang terkena sweeping.
“Isu-isu yang berkembang bahwa ada unsur pemaksaan, saya tinjau langsung ternyata yang dilakukan Polres telah sesuai dengan protap kesehatan,” kata Banua kepada wartawan saat meninjau vaksinasi di Polres Jayawijaya, Jumat (7/1/2022).
Menurutnya, ada tahapan pemeriksaan kesehatan bagi warga yang ingin divaksin oleh dokter, serta pemeriksaan dokumen kependudukan, dan jika ada warga yang belum bersedia maka tidak ada pemaksaan dan belum dilakukan vaksinasi.
“Protap yang dilakukan Polres ini sudah sesuai dengan prosedur, sehingga adanya isu-isu jika ada pemaksaan, saya tidak melihat itu,” katanya.
Bahkan menurut bupati, ada masyarakat yang datang ke Polres minta divaksin dan itu dilayani dengan baik, karena vaksinisasi ini manfaatnya banyak, selain menjaga imun juga untuk kepentingan berpergian ke luar Wamena.
“Semua vaksin ini masuk melalui Dinas Kesehatan. Kami juga coba memberikan dukungan dengan memberikan sembako bagi masyarakat yang telah divaksin,” katanya.
Senada Kapolres Jayawijaya, AKBP Muh. Safei AB menyebut vaksinasi yang dilakukan pihak kepolisian tidak ada unsur pemaksaan.
“Karena Polres Jayawijaya telah mengeluarkan pemberitahuan melalui RRI Wamena, bahkan menggunakan pengeras suara hingga memasang imbauan-imbauan, orang yang akan divaksin dilakukan dulu pengecekan fisik oleh dokter, kalau berminat langsung divaksin. Tidak ada paksaan,” kata kapolres.
Menurutnya, sweeping kendaraan yang dirangkai dengan ajakan untuk vaksin itu sesuai intruksi pusat, untuk memastikan warga yang telah divaksin.
“Kami tetap melaksanakan vaksinasi, mengajak seluruh masyarakat di Jayawijaya khususnya, agar mempunyai ketahanan imun dengan ikut vaksinasi. Selain itu kegunaan vaksin ini dalam rangka memberikan kesempatan bagi masyarakat yang akan berpergian menggunakan pesawat tanpa dipersulit,” katanya.
Ia menyebut sejak digelar gebyar vaksinasi oleh jajarannya, hingga kini sebanyak 42 ribu lebih atau sekitar 25 persen untuk vaksin pertama, sedangkan untuk vaksin kedua berkisar 40.997 atau 24,42 persen. (*)
Editor: Kristianto Galuwo