Jayapura, Jubi – Kepolisian Resort Jayapura Kota menduga dua orang Narapidana (Napi) adalah otak dibalik kaburnya 13 Napi dari Lapas Abepura, Kota Jayapura, 8 Januari lalu.
Kapolres Jayapura Kota, AKBP Jermias Rontini mengatakan, dugaan dari hasil pemeriksaan terhadap, YFM alias AM, satu dari tiga Napi yang berhasil ditangkap tim gabungan di Jalan Raya Tanah Hitam, Distrik Abepura, Sabtu (30/1) lalu.
Menurutnya, dari keterangan YFM, dua Napi yang ikut jadi otak pelarian 11 rekan lainnya yakni UT dan YG alias KK. Pengakuan YFM, pelarian itu direncankan tiga hari sebelum kejadian atau 5 Januari 2016.
“Pengakuan YFM, rencana pelarian itu ketika berada di ruang Karantina Lapas Abepura. Pembahasan rencana pelarian dipimpin KK dan UT,” kata Kapolres Rontini.
Menurutnya, dari keterangan YFM, usai kabur dari Lapas, 10 orang Napi sempat bersembunyi di Gunung Tanah Hitam selama empat hari. Untuk memenuhi makanan sehari-hari, mereka mencari buah-buahan di kebun masyarakat. Beberapa hari kemudian mereka memutuskan berpencar.
“Setelah Napi lainnya berpencar. YFM memilih tetap tinggal di Gunung Tanah Hitam,” ucapnya.
Hal yang sama dikatakan, Paur Humas Polres Jayapura Kota, Iptu Jahja Rumra. Menurutnya, sebelum kabur, para Napi itu sempat mengancam petugas Lapas dengan besi dan alat tajam yang sudah disiapkan.
“Setelah rekannya berpencar, YFM masih bertahan di gunung. Dia berencana bersembunyi di wilayah Kabupaten Jayapura. Namun sebelum rencana itu terwujud, ia ditangkap tim gabungan akhir pekan lalu,” kata Jahja.
YFM lanjut dia, adalah Napi Lapas binaan Lapas Abepura yang dijatuhi hukum seumur hidup. Polisi masih terus mengejar 10 Napi lainnya. Diduga, para Napi masih berada di wilayah Jayapura. (Arjuna Pademme)