Papua No. 1 News Portal | Jubi
Port Moresby, Jubi – Pastor-pastor predator akan menghadapi hukuman yang keras, kata beberapa uskup Katolik di Pasifik.
Di Papua Nugini, Pastor Giorgio Licini menegaskan bahwa setiap kasus pastor yang melecehkan anak-anak, akan ditangani dengan tangan besi.
Pastor Giorgio menerangkan sebuah kantor khusus telah dibentuk, dengan tujuan utama untuk menangani persoalan ini.
Sementara itu, kepala gereja Katolik di Fiji, Uskup Agung Peter Loy Chong, menjelaskan kalau gerejanya sudah memiliki kebijakan dan prosedur, untuk menangani pelaporan kasus pelecehan seksual atas para pastor predator.
“Ini adalah pendirian gereja dan setiap konferensi waligereja, para uskup telah diinstruksikan bahwa kita memerlukan kebijakan mengenai pelecehan seksual. KIta memiliki kebijakan terkait pelecehan seksual,” tutur uskup agung itu.
Afirmasi Uskup Agung Peter Loy Chong dan Pastor Giorgio Licini ini, keluar setelah komunitas global marah atas ratusan kasus pelecehan seks terhadap anak-anak, yang dilakukan oleh para pastor.
Mereka menyambut seruan Paus Fransiskus kepada pastor-pastor yang melakukan pelecehan terhadap anak-anak, agar melaporkan diri mereka kepada pihak berwajib.
The Telegraph melaporkan bahwa Paus Fransiskus menyatakan “pastor yang melecehkan seorang anak, merupakan serigala ganas yang siap melahap jiwa-jiwa yang tidak berdosa”.
Pastor Licini mendesak orang-orang di PNG, yang memiliki informasi mengenai pelecehan anak-anak oleh para pastor, untuk segera melaporkannya.
“Ada juga masalah akibat kurangnya pengetahuan dan kesadaran, dan kita harus menangani hal itu. Tentang bagaimana masyarakat dapat bertindak dengan tepat, dalam menyelesaikan kasus-kasus ini,” katanya kepada surat kabar di PNG, the National. (RNZI)