Uskup Bandung sebut tidak ada perang lagi antara TNI/Polri dan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Uskup Keuskupan Bandung, Mgr. Antonius Subiyanto Bunjamin, OSC (tengah) didampingi Administrator Keuskupan Timika, P. Marthen Ekowaibii Kuayo, Pr dan P. Domin Hodo, Pr di gereja Katolik Missael Bilogai, Selasa, (12/10/2021) - Jubi/Abeth You

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sugapa, Jubi – Uskup Keuskupan Bandung, Mgr. Antonius Subiyanto Bunjamin, OSC menegaskan tidak ada lagi perang atau konflik bersenjata antara pihak TNI/Polri dan TPNPB-OPM di Intan Jaya. Hal itu dikatakannya setelah ia menyaksikan langsung keadaan Intan Jaya selama dua hari, sejak Senin (11/10/2021) sampai Selasa (12/10/2021). 
“Sebelum saya ke sini (Intan Jaya) banyak pihak bertanya dan meragukan atas situasi yang terjadi di sini. Tapi saya bilang, saya mau pergi membawa cinta kepada umat Tuhan di sana. Ternyata saya sampai di Intan Jaya, kondisi aman-aman. Yang saya temui hanya acara bakar batu, meluapkan kegembiraan,” kata Mgr. Antonius Subiyanto Bunjamin, OSC kepada Jubi di Bilogai, Selasa (12/10/2021).
Kedatangannya ke Bilogai dalam rangka pentahbisan tiga orang Diakon menjadi Pater di antaranya Pater Yehezkiel Belau, Pr, Pater Fransiskus Sondegau, Pr dan Pater Yoseph Bunai, Pr di Paroki Missael Bilogai, Dekenat Moni Puncak, Keuskupan Timika, pada Selasa (12/10/2021).
Uskup Antonius Subiyanto mengatakan, hati umat dan masyarakat ingin sekali berdamai dan hidup dalam ketenangan. Namun, ia mengaku ada oknum-oknum tertentu yang punya kepentingan tertentu.
“Sebetulnya bukan soal perbedaan ideologi. Tapi saya melihat itu hanya (karena) punya pengalaman buruk dulu. Dulu orang tuanya pernah diapakan, entah dibunuh atau terjadi apa-apa. Dan pengalaman ini terus menerus terjadi, tadi saya bincang-bincang dengan Dandim Intan Jaya juga. Maka kami hadir untuk mencari jalan keluar,” katanya.
Ia mengatakan, kehadiran pihaknya justru membawa kesejukan di tengah situasi ini, dan masyarakat melakukan ‘Waitiye’ (cara meluapkan kesenangan).
“Jadi saya lihat mereka (masyarakat Intan Jaya) bergembira dan rukun. Saya terharu, kenapa tidak selalu begini? Kapan kita mau maju kalau dibuat konflik terusan,” katanya.
Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pater Marthen Ekowaibii Kuayo, Pr mengatakan, pihaknya melaksanakan acara tahbisan tiga Imam di Bilogai atas permintaan dari umat dari setempat di Nabire pascatahbisan dua Imam di Paroki KSK Nabire pada 2020 lalu.
“Umat dari Paroki Bilogai minta kepada kami bahwa jika ada tahbisan lagi maka dilaksanakan di Bilogai, dan mereka siap selenggarakan, dan hari ini kami selenggarakan,” katanya.
Namun sisi lainnya, kata dia, Gereja Katolik Keuskupan Timika melihat situasi yang tidak nyaman dialami oleh masyarakat di Intan Jaya, dan ini harus dipulihkan kembali agar bisa beraktivitas seperti biasa.
“Karena sudah mengungsi ke mana-mana, Paskah 2021 saya datang ke Intan Jaya, masyarakat mengaku ingin kembali ke kampung halaman, maka salah satunya yang bisa bikin mereka bersatu kembali adalah dengan kegiatan tahbisan,” katanya.
Ia berharap, semua pihak terutama TNI, Polri, dan TPNPB-OPM agar menjaga suasana nyaman ini. “Jangan lagi dilanjutkan konflik, tidak boleh. Saya harap setelah perayaan tahbisan ini, suasana nyaman harus berlanjut,” tegasnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply