Update 4 Agustus: Ditambah 11 kasus baru, total kasus Covid-19 di Papua 3.087 kasus

Infografis Covid Papua
Infografis perkembangan terbaru penanggulangan pandemi Covid-19 di Papua, Selasa (4/8/2020). - Jubi/Leo

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Tim Satuan Tugas Covid-19 Papua pada Selasa (4/8/2020) mengumumkan 11 kasus baru pasien terinfeksi virus korona, sehingga total kasus Covid-19 di Papua bertambah menjadi 3.087 kasus. Tambahan 11 kasus baru itu berasal dari dari Kota Jayapura (2 kasus), Kabupaten Mimika (4 kasus), Kabupaten Biak Numfor (1 kasus), Kabupaten Merauke (3 kasus) dan Kabupaten Jayapura (1 kasus).

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Papua memberikan perhatian kepada Kabupaten Merauke, yang dalam beberapa hari terakhir kembali menemukan kasus infeksi virus korona. Dari pemantauan dan hasil komunikasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Merauke, kasus baru itu dialami orang yang melakukan perjalanan dari luar Papua menuju Merauke.

Read More

“Satgas Covid-19 Provinsi Papua meminta kepada gugus tugas di Merauke untuk tetap waspada, tetap memastikan semua saudara kita yang [melakukan perjalanan] dari luar Papua tiba di Merauke dalam kondisi sehat,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Papua, dr Silwanus Soemoele SpOG (K) di Jayapura, Selasa.

Ia berharap dengan tes cepat molekuler (TCM) yang dimiliki oleh rumah sakit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, dapat digunakan untuk mendiagnosis orang yang baru tiba di Merauke. Soemoele menyatakan Pemerintah Provinsi Papua siap akan menyediakan cartridge khusus yang dibutuhkan untuk membuat TCM dapat melakukan pemeriksaan Covid-19.

Satgas Covid-19 Papua juga melaporkan pada Selasa seorang  pasien probable di Kabupaten Jayapura meninggal dunia. Pasien itu adalah laki-laki berusia 16 tahun, meninggal dengan gejala radang paru-paru yang berat disertai penyakit diabetes melitus.

Baca juga: MRP: Orang asli Papua harus waspadai Covid-19

“Terdapat gambaran peradangan pada paru-paru yang berat. Hasil rapid test positif, namun pemeriksaan [PCR] belum keluar. Pasien dirawat selama tiga jam, tapi tidak tertolong,” kata Soemoele. Menurutnya, kematian pasien berinisial R itu merupakan kematian kasus pasien probable anak pertama di Papua.

Terkait dimulainya adaptasi kenormalan baru di 28 kabupaten di Papua, Soemoele mengingatkan setiap pemerintah kabupaten/kota di Papua berwenang mengatur teknis pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara bertatap muka di wilayah mereka. Soemoele menegaskan, adaptasi kenormalan baru harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

“Dinas Pendidikan Provinsi sudah mengingatkan kabupaten/kota. Yang harus diingat, kesehatan anak didik menjadi hal yang utama,” kata Soemoele.

Mulai Selasa, Satgas Covid-19 Papua melakukan beberapa penyesuaian terhadap istilah dalam pendataan pandemi Covid-19 di Papua, demi mengikuti penggolongan kasus yang diatur Kementerian Kesehatan. Istilah orang dalam pemantauan atau ODP diganti menjadi kontak erat, istilah pasien dalam pengawasan (PDP), diganti kasus suspek.

Selain itu, ada klasifikasi kasus baru, yaitu pasien probable. Pasien probable adalah pasien yang mengalami gejala infeksi saluran pernapasan berat, namun belum mendapatkan hasil tes PCR.

Sejumlah 27 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh pada Selasa. Mereka berasal dari Kabupaten Mimika (3 orang), Kabupaten Jayawijaya (2 orang), Kabupaten Kepulauan Yapen (2 orang), dan Kota Jayapura (20 orang). Hingga Selasa, jumlah kasus sembuh di seluruh Papua mencapai 1.495 kasus. Sejumlah 1.559 pasien Covid-19 lainnya masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit dan hotel di Papua.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply