Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Tim Satuan Tugas Covid-19 Papua pada Sabtu (15/8/2020) mengumumkan 38 kasus baru pasien terinfeksi virus korona. Dengan tambahan 38 kasus baru itu, jumlah kasus positif Covid-19 di Papua bertambah menjadi 3.311 kasus.
Dari 38 kasus baru itu, 19 kasus diantaranya ditemukan di Kota Jayapura, wilayah dengan tingkat penularan virus korona tertinggi di Papua. Sedangkan 19 kasus lainnya tersebar di Kabupaten Mimika (12 kasus), Kabupaten Merauke (4 kasus), Kabupaten Biak Numfor (2 kasus), dan Kabupaten Keerom (1 kasus).
Pada pekan ke-33 ini, jumlah penambahan kasus baru pasien terinfeksi virus korona mencapai 160 kasus. Penambahan kasus baru pada pekan ini lebih tinggi dibanding penambahan kasus baru pada pekan lalu, yang mencapai 111 kasus.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Papua, dr Silwanus Soemoele SpOG (K) mengatakan penambahan kasus baru pada pekan ini, khususnya yang ditemukan di Kabupaten Merauke dan Mimika, didominasi kasus yang dialami warga yang melakukan perjalanan antar kota. Sementara penambahan kasus baru di Kota Jayapura merupakan transmisi atau penularan lokal.
“Gugus Tugas Covid-19 Merauke pada Sabtu melaporkan empat kasus positif. Sejumlah dua orang adalah warga yang baru tiba dari Kota Jayapura, dan dua lainnya adalah warga [yang baru tiba] dari Makassar,” jelasnya.
Tim Satgas Covid-19 Papua meminta agar gugus tugas Covid-19 di kabupaten/kota tidak mengendorkan upaya-upaya pelacakan riwayat kontak, pemeriksaan, dan perawatan terhadap pasien Covid-19. Setiap temuan kasus harus diikuti dengan pelacakan riwayat kontak dan pemeriksaan kontak erat, sehingga cepat mengidentifikasi kasus baru, sekaligus memberikan edukasi kepada warga yang dinyatakan positif.
Baca juga: Pasien bisa dinyatakan sembuh tanpa uji PCR, jumlah pasien sembuh di Papua meningkat
Hingga kini, prosentase dari pasien yang menjalani uji PCR dan memiliki hasil tes positif atau positivity rate di Papua terbilang tinggi, berkisar 9,6 – 9,8 persen. Meski berada di bawah positive rate Indonesia yang mencapai kisaran 12,6 persen, positivity rate Papua masih jauh di atas batas maksimal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 5 persen.
“Sebab itu kita tidak boleh kendor melakukan tes. Dalam dua pekan terakhir, jumlah sampel swab yang masuk ke laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua turun hingga 30 sampai 40 persen. Kota Jayapura harus konsisten. Tes harus terus dilakukan untuk mengetahui [perkembangan] positivity rate di Kota Jayapura,” kata Soemoele.
Ia mengakui berkurangnya jumlah swab yang dikirimkan ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua di Kota Jayapura antara lain disebabkan semakin banyaknya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Papua yang bisa menjalankan pemeriksaan tes cepat molekuler (TCM). RSUD Biak misalnya, kini sudah bisa menjalankan tes TCM.
Ia mengingatkan bahwa positivity rate yang tinggi meningkatkan risiko penularan kepada petugas kesehatan. “Jadi, jika kita ingin melindungi petugas petugas kesehatan kita, caranya melakukan pemeriksaan sebanyak mungkin. Dengan melakukan pemeriksaan sebanyak mungkin, kita tahu status warga kita,” katanya.
Jumlah kasus suspek (dulu disebut Pasien dalam Pengawasan atau PDP) bertambah 50 pasien, berasal dari Kota Jayapura (20 orang), Kabupaten Puncak (29 orang), dan Kabupaten Biak Numfor (1 orang). Jumlah Pasien kontak erat (dulu disebut Orang dalam Pemantauan atau ODP) bertambah 17 orang, berasal dari Kabupaten Jayapura (7 orang), dan Kota Jayapura (10 orang).
Sejumlah 20 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh pada Sabtu. Mereka berasal dari Kabupaten Mimika (3 orang), dan Kota Jayapura (17 orang). Hingga Sabtu, jumlah kasus sembuh di seluruh Papua mencapai 2.017 pasien atau 61 persen. Sejumlah 1.258 pasien Covid-19 lainnya masih menjalani perawatan di berbagai rumah sakit dan hotel di Papua.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G