Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua memprediksi kebutuhan uang tunai pada bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri akan bertambah. Kebutuhan uang tunai pada masa itu diperkirakan akan mencapai Rp2,7 triliun. Bank Indonesia telah menyiapkan uang pecahan kecil senilai Rp54 miliar untuk melayani kebutuhan uang tunai pada Ramadhan dan Lebaran.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, Joko Supratikto menjelaskan proyeksi kenaikan kebutuhan uang tunai itu didasarkan hasil koordinasi Bank Indonesia dengan bank yang beroperasi di Papua. Hal itu disampaikan Joko di Jayapura, Selasa (7/5/2019).
“Permintaan kebutuhan uang tunai di Papua akan naik cukup tinggi menjelang Lebaran 2019. Kami memperkirakan kebutuhan uang tunai masyarakat akan naik 23 persen, atau mencapai Rp2,7 triliun,” kata Joko.
Joko menyatakan pihaknya siap melayani peningkatan kebutuhan uang tunai itu. Ia menyatakan ketersediaan uang di kas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua sudah mencapai Rp4,7 triliun. Selain itu, Bank Indonesia juga sedang menyiapkan uang pecahan kecil senilai Rp54 miliar.
Uang pecahan kecil itu akan dikirim dari Makassar untuk melayani kebutuhan uang tunai pecahan kecil sepanjang bulan puasa dan lebaran. “Jadi saya rasa cukup untuk memenuhi kebutuhan uang tunai bagi masyarakat pada saat lebaran nanti,”jelasnya.
Guna memudahkan masyarakat menukarkan uang tunai, khususnya uang pecahan kecil, Bank Indonesia akan menambah layanan penukaran uang melalui kas keliling. Kas keliling itu akan ditempatkan di sejumlah lokasi keramaian di Kota Jayapura, mulai dua pekan sebelum lebaran.
Beberapa lokasi kas keliling itu antara lain di Pasar Hamadi, Waena, dan Kantor Otonom di Abepura. “Untuk penukaran uang kecil ini, kami menyediakan penukaran uang mulai dari pecahan Rp100.000 hingga pecahan Rp2.000,” kata Joko.
Adil, warga Entrop, Kota Jayapura, mengakui ia akan membutuhkan lebih banyak uang tunai pecahan kecil pada saat Lebaran, terutama untuk bersedekan dan berbagai angpau. “Apalagi saya akan pulang kampung, berbagi angpau dalam pecahan kecil ini satu tradisi. Setiap tahun kami selalu menukarkan uang pecahan kecil melalui kas keliling,” ujarnya.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G