Umat Muslim di China sumbang Rp185 miliar tanggulangi corona

Ilustrasi, sumbangan pixabay.com
Ilustrasi, sumbangan pixabay.com

“Ini menunjukkan jiwa patriotisme umat Islam dari berbagai etnis di China dan kebersamaan umat Islam di China dalam membantu orang lain untuk bersama-sama memerangi wabah virus serta berjuang bersama untuk bangsa,”

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

 Jakarta, Jubi – Umat Muslim dari berbagai kelompok etnis di China menyumbangkan dana senilai 93,56 juta yuan atau sekitar Rp185,4 miliar untuk penanggulangan dan pencegahan wabah pneumonia berat yang disebabkan oleh virus corona jenis baru.

“Ini menunjukkan jiwa patriotisme umat Islam dari berbagai etnis di China dan kebersamaan umat Islam di China dalam membantu orang lain untuk bersama-sama memerangi wabah virus serta berjuang bersama untuk bangsa,” tulis pernyataan Asosiasi Islam China CIA di laman resminya, Qingzhen Guyun, Rabu, (26/2/2020)

Asosiasi Islam China (CIA) bersama seluruh umat Islam di seluruh pelosok negeri itu memberikan perhatian dan dukungan penuh terhadap berbagai upaya pencegahan wabah penyakit di Provinsi Hubei,.

Tak mau kalah dengan induk organisasinya itu, sejumlah pengusaha restoran mi halal di Beijing yang berasal dari Provinsi Qinghai juga turut menyumbangkan dana penanggulangan virus bernama COVID-19 itu. Para pengusaha dari suku Salar, etnis minoritas Muslim di Qinghai, berhasil mengumpulkan dana senilai 27.770 yuan atau Rp55,03 juta.

Baca juga : Warga Arab termasuk pria Uighur siap bantu melawan virus corona

Afghanistan temukan kasus corona

Korban jiwa akibat corona merambah ke sejumlah negara

Dana itu telah disumbangkan untuk penanggulangan virus mematikan di Kota Shiyan, Provinsi Hubei, pada awal Februari lalu.

“Kami juga telah mendapatkan tanda terima dan ucapan terima kasih,” tulis pernyataan para pengusaha Muslim dari Xunhua, Provinsi Qinghai, yang menjalankan usahanya di Beijing itu.

Sebelumnya, para pengusaha dari etnis Muslim Uighur di Aksu, Daerah Otonomi Xinjiang, juga telah menyumbangkan apel dan kurma untuk warga Provinsi Zhejiang yang terinfeksi COVID-19.

Populasi umat Islam di China menurut data statistik pemerintah setempat mencapai 20 juta jiwa yang tersebar di berbagai provinsi dan daerah otonomi, termasuk pula di kota setingkat provinsi.

Sejumlah literasi sejarah menunujukan Sa’ad bin Abi Waqash, sahabat sekaligus paman Rasulullah SAW, yang pertama kali menyebarkan ajaran Islam di daratan China pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply