Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1
Wamena, Jubi – Untuk menyandang gelar kabupaten layak anak, Pemerintah Jayawijaya tengah mempersiapkan tujuh distrik di wilayahnya menjadi kampung layak anak.
Ketujuh kampung itu adalah Napua (distrik Napua), Maima (distrik Maima), Dewene (distrik Bugi), Konan (distrik Muliama), Pumasili (distrik Masatfak), Elaboge (distrik Silosukarno Doga), dan Pyramid (distrik Pyramid).
Pemerintah daerah bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesia cluster Jayawijaya dalam melakukan pematangan persiapan pencapaian kampung layak anak tersebut. Salah satunya dengan menggelar seminar sehari di Aula Sasana Wio Kantor Bupati Kabupaten Jayawijaya, pada Selasa (21/3/2017).
Asisten II Sekda Jayawijaya, Gaad P. Tabuni menjelaskan seminar tersebut bertujuan menyamakan persepsi antar para pihak dalam mengelola kampung ramah anak, menyediakan infrastruktur untuk memenuhi hak-hak anak serta selaras dengan lingkungan.
“Sudah waktunya bersama memikirkan pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak hanya berfokus pada pertumbuhan fisik semata tetapi juga memberikan perhatian pada aspek psikologis anak, rohani dan mental anak,” kata Gaad.
Ia meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut mengambil tanggungjawab dan menjalankan fungsinya masing-masing, misal kesehatan dan pendidikan. Hal itu juga sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah.
“Kita tidak menginginkan semakin banyak jumlah anak terlantar, anak yang berhadapan dengan hukum, anak yang sakit sakitan dan anak yang tidak bisa membaca dan menulis,” katanya.
Kepala WVI Cluster Jayawijaya, Andre C. Lumi mengatakan sudah saatnya semua pihak memikirkan apa yang terbaik untuk anak di Kabupaten Jayawijaya dalam pemenuhan hak-haknya. Menurutnya, banyak anak di daerah itu yang hidup di jalanan.
“Mari duduk bersama untuk menentukan bagaimana cara terbaik untuk anak-anak kita, agar hidup lebih baik dan layak. Makanya, kami mencoba mulai dari tujuh kampung yang ada dan kita harap ke depan kampung ini menjadi contoh bagi kampung lainnya yang ada di Kabupaten Jayawijaya,” ucap Andre Lumi. (*)