Trump sebut upaya WHO tangani Covid-19 sangat buruk

Papua, badan keshatan dunia
World Health Organization – Jubi/Twitter.com
World Health Organization – Jubi/Twitter.com

Ia telah mempertimbangkan untuk mengurangi pendanaan Amerika Serikat untuk WHO sebesar 40 juta dolar AS.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Washington, Jubi – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan upaya yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia  WHO dalam menangani pandemi Covid-19 sangat buruk.

“WHO ‘telah melakukan pekerjaan yang sangat buruk’ dalam menangani virus corona,” ujar Donald Trump, Senin (18/5/2020) kemarin.

Baca juga : Taiwan tak diundang pertemuan WHO

WHO sebut Corona menginfeksi lebih dari 3 juta penduduk dunia

Terkait Covid-19, WHO minta prioritaskan pasien lansia dengan penyakit penyerta

Dalam sebuah acara di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa akan membuat keputusan tentang pendanaan Amerika Serikat untuk WHO secepatnya. Ia telah mempertimbangkan untuk mengurangi pendanaan Amerika Serikat untuk WHO sebesar 40 juta dolar AS.

“Saya memilih untuk tidak membuat pernyataan hari ini. Saya akan memberikan pernyataan terkait WHO dalam waktu dekat,” kata Trump menambahkan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan evaluasi independen terhadap tanggapan global virus corona akan diluncurkan sesegera mungkin, dan China mendukung rencana itu.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan janji tersebut dalam pertemuan virtual badan pembuat keputusan WHO, Majelis Kesehatan Dunia, saat Presiden China Xi Jinping membela penanganan krisis virus corona di negaranya.

Presiden AS Donald Trump dengan tajam mempertanyakan kinerja WHO selama pandemi dan memimpin kritik internasional terhadap penanganan China terhadap tahap-tahap awal krisis.

Tedros, yang selalu menjanjikan peninjauan pascapandemi, mengatakan tinjauan itu akan dilakukan “pada saat yang tepat paling awal” dan memberikan rekomendasi untuk kesiapan di masa depan.

“Kita semua memiliki sesuatu untuk dipelajari dari pandemi. Setiap negara dan setiap organisasi harus memeriksa responsnya dan belajar dari pengalamannya. WHO berkomitmen untuk transparan, akuntabilitas, dan pembenahan berkelanjutan,” kata Tedros.

Ia menyebut tinjauan tersebut harus mencakup tanggung jawab semua aktor dengan itikad baik.

“Risiko tetap tinggi dan jalan panjang masih harus dilalui,” kata Tedros, yang mengatakan tes pendahuluan di beberapa negara menunjukkan bahwa paling banyak 20 persen populasi telah tertular penyakit ini tetapi di banyak tempat populasi yang tertular kurang dari 10 persen. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply