Trump sebut AS belum berlakukan sanksi terberat Venezuela

Ilustrasi Donald Trump, pixabay.com
Ilustrasi Donald Trump, pixabay.com

Mencoba menghentikan pendapatan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Jakarta, Jubi – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengatakan pemerintahannya belum berlakukan sanksi terberat untuk Venezuela. Ia mengaku masih menahan sanksi terberat untuk mencoba menghentikan pendapatan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

“Kami belum memberlakukan sanksi terberat, seperti yang kalian tahu,” kata Trump, usai bertemu bersama Presiden Brazil Jair Bolsonaro membahas krisis Venezuela di Gedung Putih, Selasa, (19/3/2019).

Berita terkait : Pemadaman listrik besar-besaran di Venezuela, Maduro : Ini sabotase

AS pertimbangkan sanksi baru untuk Venezuela

Wakil AS tolak seruan dialog Venezuela

Januari lalu, Trump menjatuhkan sanksi kepada perusahaan minyak milik negara Petroleos de Venezuela, yang dikenal PDVSA, itu merupakan sanksi ekonomi paling berat terhadap Maduro hingga saat ini.

Amerika Serikat berada di jajaran negara yang mengakui pemimpin opoisi Juan Guaido sebagai kepala negara yang sah. Namun pemerintahan Trump belum berupaya untuk menghadang sejumlah perusahaan yang berbasis di luar Amerika Serikat agar tidak membeli minyak dari Venezuela. Keputusan itu dikenal sebagai strategi “sanksi sekunder”.

Baca juga : Kanada minta negara lain perluas sanksi Venezuela

Trump gertak militer Venezuela agar dukung Guaido

PBB : Bantuan kemanusiaan di Venezuela tidak dipolitisasi

Sanksi sekunder merupakan bagian dari strategi Washington untuk menyumbat sumber pendapatan Iran, yang pada akhirnya membantu memaksa Teheran untuk melakukan negoisasi kesepakatan nuklir dengan enam kekuatan dunia pada 2015. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply