Mencoba menghentikan pendapatan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengatakan pemerintahannya belum berlakukan sanksi terberat untuk Venezuela. Ia mengaku masih menahan sanksi terberat untuk mencoba menghentikan pendapatan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
“Kami belum memberlakukan sanksi terberat, seperti yang kalian tahu,” kata Trump, usai bertemu bersama Presiden Brazil Jair Bolsonaro membahas krisis Venezuela di Gedung Putih, Selasa, (19/3/2019).
Berita terkait : Pemadaman listrik besar-besaran di Venezuela, Maduro : Ini sabotase
AS pertimbangkan sanksi baru untuk Venezuela
Wakil AS tolak seruan dialog Venezuela
Januari lalu, Trump menjatuhkan sanksi kepada perusahaan minyak milik negara Petroleos de Venezuela, yang dikenal PDVSA, itu merupakan sanksi ekonomi paling berat terhadap Maduro hingga saat ini.
Amerika Serikat berada di jajaran negara yang mengakui pemimpin opoisi Juan Guaido sebagai kepala negara yang sah. Namun pemerintahan Trump belum berupaya untuk menghadang sejumlah perusahaan yang berbasis di luar Amerika Serikat agar tidak membeli minyak dari Venezuela. Keputusan itu dikenal sebagai strategi “sanksi sekunder”.
Baca juga : Kanada minta negara lain perluas sanksi Venezuela
Trump gertak militer Venezuela agar dukung Guaido
PBB : Bantuan kemanusiaan di Venezuela tidak dipolitisasi
Sanksi sekunder merupakan bagian dari strategi Washington untuk menyumbat sumber pendapatan Iran, yang pada akhirnya membantu memaksa Teheran untuk melakukan negoisasi kesepakatan nuklir dengan enam kekuatan dunia pada 2015. (*)
Editor : Edi Faisol