Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jakarta, Jubi – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinilai membela pemeirntah Arab Saudi saat menanggapi kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi. Trump mengatakan khalayak seharusnya tidak langsung menyalahkan Saudi atas hilangnya Khashoggi.
"Saya pikir kita harus cari tahu dulu apa yang terjadi," kata Trump, dilansir laman Time, Rabu (17/10/2010).
Dalam wawancara dengan kantor berita The Associated Press trump membandingkan kasus Khashoggi ini dengan tuduhan kekerasan seksual terhadap Ketua Mahkamah Agung Brett Kavanaugh.
"Ini kejadian lagi, Anda tahu, Anda bersalah sampai terbukti bersalah. Saya tidak suka itu. Kita baru saja menghadapi kasus Hakim Kavanaugh dan sepengetahuan saya dia tidak bersalah," kata Trump menjelaskan.
Pernyataan Trump itu yang menunjukkan dia membela Saudi, sekutu AS dalam agenda di Timur Tengah. Trump tampak mau menerima penyangkalan Saudi dalam kasus ini.
Tercatat Khashoggi hilang setelah memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu. Sejumlah laporan menyebut wartawan pengkritik pemerintah Saudi itu tewas dibunuh.
Dua hari lalu Trump menelepon Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman buat menanyakan kasus Khashoggi. Sehari sebelumnya dia menelepon Raja Salman dan keduanya, baik Raja dan putra mahkota, membantah mereka mengetahui apa yang terjadi dengan Khashoggi.
Pejabat tinggi Turki mengatakan polisi telah menemukan sejumlah bukti jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh ketika menggeledah konsulat Arab Saudi di Istanbul kemarin.
Namun pejabat yang tidak ingin diketahui namanya itu tidak merinci bukti apa yang mereka temukan dalam penggeledahan. Polisi Turki menyelidiki konsulat Saudi selama sembilan jam.
Laman Haaretz, Selasa (16/10/2018) menulis pejabat Turki telah mengatakan agen Saudi membunuh dan memutilasi pria 59 tahun itu di konsulat Saudi.
Saudi sebelumnya membantah semua tuduhan dengan mengatakan tudingan itu tidak berdasar. Namun media Amerika Serikat melaporkan pemerintah Saudi tampaknya akan segera mengakui Khashoggi dibunuh, kemungkinan akibat dari interogasi yang dilakukan dengan kekerasan. (*)
Jakarta, Jubi – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinilai membela pemeirntah Arab Saudi saat menanggapi kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi. Trump mengatakan khalayak seharusnya tidak langsung menyalahkan Saudi atas hilangnya Khashoggi.
"Saya pikir kita harus cari tahu dulu apa yang terjadi," kata Trump, dilansir laman Time, Rabu (17/10/2010).
Dalam wawancara dengan kantor berita The Associated Press trump membandingkan kasus Khashoggi ini dengan tuduhan kekerasan seksual terhadap Ketua Mahkamah Agung Brett Kavanaugh.
"Ini kejadian lagi, Anda tahu, Anda bersalah sampai terbukti bersalah. Saya tidak suka itu. Kita baru saja menghadapi kasus Hakim Kavanaugh dan sepengetahuan saya dia tidak bersalah," kata Trump menjelaskan.
Pernyataan Trump itu yang menunjukkan dia membela Saudi, sekutu AS dalam agenda di Timur Tengah. Trump tampak mau menerima penyangkalan Saudi dalam kasus ini.
Tercatat Khashoggi hilang setelah memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu. Sejumlah laporan menyebut wartawan pengkritik pemerintah Saudi itu tewas dibunuh.
Dua hari lalu Trump menelepon Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman buat menanyakan kasus Khashoggi. Sehari sebelumnya dia menelepon Raja Salman dan keduanya, baik Raja dan putra mahkota, membantah mereka mengetahui apa yang terjadi dengan Khashoggi.
Pejabat tinggi Turki mengatakan polisi telah menemukan sejumlah bukti jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh ketika menggeledah konsulat Arab Saudi di Istanbul kemarin.
Namun pejabat yang tidak ingin diketahui namanya itu tidak merinci bukti apa yang mereka temukan dalam penggeledahan. Polisi Turki menyelidiki konsulat Saudi selama sembilan jam.
Laman Haaretz, Selasa (16/10/2018) menulis pejabat Turki telah mengatakan agen Saudi membunuh dan memutilasi pria 59 tahun itu di konsulat Saudi.
Saudi sebelumnya membantah semua tuduhan dengan mengatakan tudingan itu tidak berdasar. Namun media Amerika Serikat melaporkan pemerintah Saudi tampaknya akan segera mengakui Khashoggi dibunuh, kemungkinan akibat dari interogasi yang dilakukan dengan kekerasan. (*)