Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kepaka Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura, Djoni Naa, mengatakan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di masa pandeml virus Covid-19 menurun sejak 2020.
“Partisipasi angkatan kerja sebanyak 105.000 orang dari 117.000 ribu orang. Sudah menurun memang atau sebesar 11 persen,” ujar Naa di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (6/12/2021).
Dikatakan Naa, menurunnya TPAK di ibu kota Provinsi Papua karena berkurangnya lapangan pekerjaan untuk memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian, namun banyak yang aktif mencari pekerjaan.
“Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk. Usia 15 tahun ke atas yang mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi,” ujar Naa.
Menurut Naa, menurunnya TPAK berpotensi meningkatkan angka pengangguran. Sebaliknya, meningkatnya angkatan kerja maka semakin besar pula angkatan kerja dengan adanya lowongan pekerjaan, untuk memproduksi barang dan jasa dalam peningkatan perekonomian.
“Berdasarkan analisis data panel menunjukkan bahwa variabel PDRB berpengaruh negatif dan signifikan, pendidikan dan tingkat pengangguran berpengaruh positif dan signifikan terhadap TPAK,” ujar Naa.
Naa menambahkan, pencari kerja yang telah terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura hingga Desember 2021 sebanyak 10.550 orang. Lebih banyak di formal, seperti instansi pemerintahan dan sektor perusahaan.
“Partisipasi angkatan kerja paling banyak di tamatan SMA/SMK, karena terkendala masalah biaya sehingga tidak bisa melanjutkan pendidikan. Kami terus berusaha menurunkan TPAK ini, melalui pelatihan kerja dan kewirausahan,” ujar Naa.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Frans Pekey, mengatakan guna memaksimalkan pendapatan warga untuk meningkatkan perekonomian tidak bisa diukur dari banyaknya pekerja, tapi banyaknya yang berperan aktif menciptakan lapangan pekerjaan.
“Banyak sektor perenomian di Kota Jayapura yang bisa dikelola sehingga tidak hanya mengharapkan bekerja di instansi pemerintah atau perusahaan, tapi melalui inovasi dan kreativitas dalam mengelola sumber daya yang ada,” ujar Pekey.
Pekey berharap, warga di Kota Jayapura tidak hanya mengandalkan pekerjaan di sektor formal dan informal, tapi mengasah kemampuan dengan menciptakan lapangan pekerjaan, untuk meningkatkan perekonomian masing-masing yang lebih baik ke depannya.
“Dinas terkait terus melakukan pembinaan, pelatihan, dan pendampingan kepada warga usia kerja aktif agar memiliki skill atau kemampuan dalam mengelola sumber perekonomian,” ujar Pekey. (*)
Editor: Kristianto Galuwo