Papua No.1 News Portal | Jubi
Nuku’alofa, Jubi – Pemerintah Tonga akan memulangkan satu kelompok pertama orang Tonga yang tertahan di Fiji mulai minggu ini, menurut Perdana Menteri, Pōhiva Tu’i’onetoa telah membenarkan ke Kaniva News, Jumat lalu (3/7/2020). Dia menambahkan bahwa penerbangan repatriasi itu akan akan membawa dokter-dokter dengan keluarga mereka, serta mahasiswa Tonga yang ada di Fiji.
Tu’i’onetoa mengatakan penerbangan repatriasi lainnya akan dijadwalkan segera untuk memungkinkan kembalinya ribuan orang Tonga dan pekerja musiman dari Selandia Baru yang terlantar. Khususnya, penerbangan repatriasi dari Selandia Baru akan dimulai paling lambat minggu pertama Agustus. Dia juga mengatakan ada kekhawatiran tentang pekerja musiman Tonga yang memetik buah di Selandia Baru selama krisis Covid-19.
Namun, PM Tu’i’onetoa menegaskan Tonga masih akan menutup perbatasannya dari penerbangan dan penumpang komersial internasional.
“Pertama, perbedaan antara perbatasan perjalanan dan penerbangan repatriasi harus diperjelas,” tegas PM Tu’i’onetoa kepada Kaniva News. “Perbatasan Tonga masih tutup untuk penerbangan penumpang internasional manapun dari negara lain, kecuali untuk penerbangan repatriasi bagi warga Tonga yang ingin pulang.”
Dia menerangkan bahwa Tonga masih bebas Covid-19 karena penutupan perbatasannya.
“Tapi ini adalah awal dari pemulangan orang-orang Tonga yang terdampar di luar negeri,” katanya. “Beberapa negara, seperti Selandia Baru, telah mengeluh tentang beberapa pekerja musiman asal Tonga.”
PM Tu’i’onetoa dilaporkan mengatakan “pemerintah sedang mempelajari kemungkinkan rencana darurat setelah pertemuan dengan Komisaris Tinggi Selandia Baru di Tonga Rabu lalu.”
“Setiap penumpang akan diperiksa tiga hari sebelum meninggalkan Selandia Baru, dan lalu menjalani karantina dua minggu di Tonga sampai sudah aman bagi mereka untuk pulang ke rumah masing-masing,” katanya.
Ia juga berkata ke parlemen Tonga bahwa pemerintah telah menerima dua peralatan yang dapat digunakan untuk memeriksa pasien Covid-19, dan itu berarti Tonga sekarang ada dalam posisi yang lebih baik dalam upayanya untuk memastikan Covid-19 tidak memasuki negara tersebut. (Kaniva Tonga News/PACNEWS)
Editor: Kristianto Galuwo