Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Jayapura, Jubi – Tokoh pemuda Kabupaten Maybrat, Papua Barat meminta kepada para kandidat bupati dan wakilnya agar melakukan kampanye sesuai program yang dipaparkan dalam visi-misinya.
“Kampanyelah yang sehat sesuai visi-misi kandidat, keamanan harus proaktif mengantisipasi konflik yang muncul, para pendukung diharapkan ikut menciptakan suasana yang kondusif, elite birokrasi dan politik harus ikut mengendalikan konflik,” kata Koordinator Maybrat Parliement and Ecsecutive Center, Sebastian Bame kepada Jubi di Jayapura, Papua, Kamis (20/10/2016).
Menurut dia rakyat Maybrat harus memilih pemimpin yang tidak korupsi, tidak buat konflik di masyarakat, dan pemimpin yang menghormati hukum.
“Yaitu mendukung keberadaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2009 tentang pemerkan kabupaten maybrat pasal 7 kedudukan ibukota kabupaten maybrat di Kumurkek, Distrik Aifa,” katanya.
Menurut dia Maybrat selama dua tahun terakhir ini sudah aman dan damai.
“Harga diri dan martabat rakyat Maybrat tak boleh digadai dengan uang, harta dan kekayaan kandidat tertentu. Rakyat harus sadar bahwa pemekaran Maybrat diperoleh rakyat dengan susah payah,” katanya.
Empat karteker di Papua Barat dilantik secara serentak pada 24 Oktober 2016. Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Papua Barat, Elieser Sroyer Rabu (12/10/2016) usai upacara hari ulang tahun ke-17 Provinsi Papua Barat, di halaman kantor gubernur Papua Barat mengatakan, empat orang itu menggantikan Gabriel Asem Bupati Tambrauw, Karel Murafer Bupati Maybrat, Stevanus Malak Bupati Kabupaten Sorong dan Lambert Jitmau Wali Kota Sorong.
“Mereka sudah pasti akan meletakkan jabatannya setelah adanya penunjukan caretaker,” kata Elieser.
Ketua Panwaslu Maybrat seperti dilansir salah satu media lokal di Papua Barat, 5 Oktober lalu mengatakan konflik yang terjadi selama ini diawali dari pendirian posko yang berdekatan. Maka masing-masing tim sukses harus mendirikan posko berjauhan. (*)
