Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Tim softball putra Papua berhasil menang WO (walk over) pada laga perdana melawan Kalimantan Timur (Kaltim) dengan skor 7 – 0 di Lapangan Agus Kafiar, Universitas Cenderawasih, Kamis (23/9/21).
Setelah menang, tim Papua pada Jumat (24/9/21) dijadwalkan akan menghadapi laga selanjutnya melawan tim softball DKI Jakarta.
Pelatih Kepala Tim Softball Papua, Ulysses Meija bilang, kemenangan perdana membangkitkan semangat anak asuhnya dalam menapaki pertandingan selanjutnya.
“Hari ini tim sudah sangat siap tampil, tapi ternyata Kaltim tidak hadir,” kata Meija.
Untuk laga berikutnya melawan DKI Jakarta, dia optimistis anak asuhnya mampu bermain baik. “Kemarin DKI menang lawan Papua Barat, tapi kami yakin bisa memenangkan pertandingan besok,” ujarnya.
Saat ditanya soal lawan terberat Papua, ia akui semua tim softball yang terlibat di PON XX bagus-bagus. Khususnya Lampung.”Kami akui tim lampung levelnya masih sedikit di atas Papua, tapi kami yakin bisa memang di setiap pertandingan, apalagi kami tuan rumah,”.
“Kami memang kehilangan dua pemain terbaik yakni Ongky dan Simson yang sementara ikut pendidikan militer. Tapi saya yakin pemain yang ada saat ini mampu bermain bagus,” imbuhnya.
Teknikal Delegasi Softball Ardiansyah Abidin, mengatakan sebenarnya Kaltim saat tahapan pendaftaran pertama sudah mendaftarkan diri. Hanya saja, ketika DRM delegate registration meeting 2 bulan lalu, KONI daerah itu tidak membawa serta nama-nama atlet softball.
“Jadi pada saat pengesahan pemain seluruh cabor, softball putra Kaltim tidak mendaftar,” kata Ardiansyah.
Meski tak membawa atlet softball, Kaltim tetap mendaftarkan, sehingga tidak bisa mengubah jadwal pertandingannya karena PON merupakan olahraga multi event.
“Jadi alasannya ya, KONI Kaltim tidak mengirimkan, padahal sudah sebagai tim peserta softball putra di PON,” ujarnya.
Ardiansyah menambahkan, pertandingan disiplin cabor softball putra PON XX Papua diikuti sebanyak 7 peserta, yakni Papua, Papua Barat, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Lampung, Banten, dan Sulawesi Tenggara. (*)
Editor: Syam Terrajana