Tim Selam Papua Adaptasi Gelombang dan Jarak Pandang

Indramayu, Jubi – Para atlet selam Papua hingga kini masih terus melakukan latihan untuk beradaptasi dengan venue atau lokasi pertandingan, dimana dari segi gelombang dan jarak pandang masih perlu dipelajari.

Pelatih Kepala Tim Selam Papua, Absentinus Sembiring mengungkapkan, selama berada di venue selam, kendala yang dialami hanya jarak dari bibir pantai ke tempat latihan atau tempat pertandingan, kurang lebih satu mil atau satu kilo delapan ratus meter.

Diakuinya, meski sudah tempat pertandingan berada di satu kilo delapan ratus meter dari bibir pantai, kenyataan kedalaman hanya mencapai 6-7 meter.

“Begitu ombak datang, pasir di permukaan laut naik, sehingga jarak pandang sedikit terganggu. Tetapi itu bukan menjadi kendala bagi kami, dan semua atlet telah mempelajari hal itu untuk memberikan yang terbaik,” kata Sembiring kepada wartawan saat latihan di Pantai Tirtamaya, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (15/9/2016).

Sedangkan untuk perlatan penunjang, diakui Sembiring semuanya telah terpenuhi dengan adanya dukungan dari KONI Papua.

“Untuk kesiapan atlet sendiri sudah 85 persen, kalau dilihat dari perkembangan teman-teman sekarang ini yang mencapai rambu-rambu terakhir empat itu mudah-mudahan kita bisa raih dengan waktu yang sama dengan di Jayapura,” katanya.

Selam Papua sendiri akan turun di dua nomor pertandingan yaitu M Course dan 5 Point, dengan atlet Fery Dwi Irjayanto, Muabidin dan Elisa Womsiwor. Sedangkan kontingen yang patut diperhitungkan ialah Riau, Jatim dan DKI.

Senada dengan pelatih, salah satu atlet, Muabidin mengakui bahwa selama persiapan latihan lebih pada membaca arus, gelombang, karena berbeda jauh dengan di Jayapura, di mana fisibility atau jarak pandang paling panjang sekitar satu meter setengah, terkadang hal terburuk jarak pandang hingga nol.

“Maka dari itu, kita harus banyak persiapan karena medannya jauh dari Jayapura, lebih parah disini. Yang belum kita pelajari adalah gelombang, karena bisa datang secara tiba-tiba dan tingginya bisa sampai dua sampai dua meter setengah. Untuk masalah arus 90 persen sudah dapat,” kata Muabidin yang turun di nomor M Course Putra. (*)

Related posts

Leave a Reply

Tim Selam Papua Adaptasi Gelombang dan Jarak Pandang

Atlet Layar saat berlatih di Pantai Balongan-jubi/Islami
Atlet Layar saat berlatih di Pantai Balongan-jubi/Islami

Indramayu, Jubi – Para atlet selam Papua hingga kini masih terus melakukan latihan untuk beradaptasi dengan venue atau lokasi pertandingan, dimana dari segi gelombang dan jarak pandang masih perlu dipelajari.

Pelatih Kepala Tim Selam Papua, Absentinus Sembiring mengungkapkan, selama berada di venue selam, kendala yang dialami hanya jarak dari bibir pantai ke tempat latihan atau tempat pertandingan, kurang lebih satu mil atau satu kilo delapan ratus meter.

Diakuinya, meski sudah tempat pertandingan berada di satu kilo delapan ratus meter dari bibir pantai, kenyataan kedalaman hanya mencapai 6-7 meter.

“Begitu ombak datang, pasir di permukaan laut naik, sehingga jarak pandang sedikit terganggu. Tetapi itu bukan menjadi kendala bagi kami, dan semua atlet telah mempelajari hal itu untuk memberikan yang terbaik,” kata Sembiring kepada wartawan saat latihan di Pantai Tirtamaya, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (15/9/2016).

Sedangkan untuk perlatan penunjang, diakui Sembiring semuanya telah terpenuhi dengan adanya dukungan dari KONI Papua.

“Untuk kesiapan atlet sendiri sudah 85 persen, kalau dilihat dari perkembangan teman-teman sekarang ini yang mencapai rambu-rambu terakhir empat itu mudah-mudahan kita bisa raih dengan waktu yang sama dengan di Jayapura,” katanya.

Selam Papua sendiri akan turun di dua nomor pertandingan yaitu M Course dan 5 Point, dengan atlet Fery Dwi Irjayanto, Muabidin dan Elisa Womsiwor. Sedangkan kontingen yang patut diperhitungkan ialah Riau, Jatim dan DKI.

Senada dengan pelatih, salah satu atlet, Muabidin mengakui bahwa selama persiapan latihan lebih pada membaca arus, gelombang, karena berbeda jauh dengan di Jayapura, di mana fisibility atau jarak pandang paling panjang sekitar satu meter setengah, terkadang hal terburuk jarak pandang hingga nol.

“Maka dari itu, kita harus banyak persiapan karena medannya jauh dari Jayapura, lebih parah disini. Yang belum kita pelajari adalah gelombang, karena bisa datang secara tiba-tiba dan tingginya bisa sampai dua sampai dua meter setengah. Untuk masalah arus 90 persen sudah dapat,” kata Muabidin yang turun di nomor M Course Putra. (*Islami)

Related posts

Leave a Reply