Tim Rugby Papua, 100 persen asli Papua

papua-rugby-putera-pon
Tim Rugby Putra Papua - Jubi/Istimewa

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, JubiTim Rugby Papua yang tengah disiapkan menuju perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 mendatang, mempunyai sebuah keistimewaan. Bukan hanya bergelimang prestasi, tapi mereka juga menjadi salah satu cabang olahraga yang dihuni 100 persen orang asli Papua (OAP).

Ketika sejumlah cabang olahraga masih mengontrak beberapa atlet dari luar Papua, Rugby justru sebaliknya. Mereka tetap mengandalkan atlet-atlet yang asli berasal dari Papua.

Read More

“Tim Rugby Papua yang nanti berlaga di PON XX, diperkuat 100 persen OAP, mulai dari atlet sampai pelatih dan official semua,” ujar Ketua Harian Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI) Papua yang juga pelatih kepala tim Rugby Papua, George Deda, kepada Jubi, Rabu (2/12/20).

Olahraga Rugby yang menantang dan mengandalkan fisik, menjadi salah satu alasan olahraga yang mirip American Football ini sangat ideal untuk orang-orang Papua.

“Cabor Rugby terbuka untuk umum, tapi yang banyak bergabung adalah atlet putra putri OAP. Karena olahraga ini justru olahraga menantang untuk mereka, sehingga 16 atlet putra dan 16 atlet putri yang kita punya saat ini semuanya anak-anak Papua,” terangnya.

Olahraga Rugby di Indonesia pun tak terlepas dari peran atlet-atlet Papua. Hingga saat ini, atlet Papua masih menjadi tulang punggung di timnas Rugby Indonesia. Di beberapa event olahraga internasional, atlet Rugby Papua terus menembus skuad timnas Indonesia.

Tradisi itu sudah berjalan sejak SEA Games 2005 silam. Kala itu, George Deda menyandang ban kapten timnas Indonesia. Deda menjadi tumpuan Indonesia dengan mempersembahkan medali perak saat itu bersama 8 pemain lainnya asal Papua.

Terakhir, pada Asian Games 2018 di Jakarta, timnas Rugby kembali diperkuat oleh atlet Papua. Deda menuturkan, saat itu, 10 atlet Papua bergabung bersama timnas Indonesia.

“Di Asian Games tahun 2018 lalu, timnas Indonesia kembali didominasi oleh atlet Papua, 4 putra 6 putri dari masing-masing 12 atlet,” pungkasnya.

Fokuskan Mental

Di sisa 322 hari menuju PON XX, Deda mengaku optimis timnya bisa mendapatkan medali emas. Namun, dirinya ingin target tersebut bisa dibarengi dengan persiapan yang maksimal dari timnya.

Salah satu yang masih menjadi fokusnya saat ini ialah mental para atletnya. Meskipun ia mengaku tak ada masalah dengan faktor tersebut, namun Deda ingin mental para atletnya tetap stabil saat menghadapi tekanan pada PON XX nanti.

Menurutnya, aspek mental menjadi salah satu bagian penting untuk membentuk tim yang kuat dan punya karakter pemenang. Apalagi, tekanan sudah pasti ada, mengingat Bumi Cenderawasih akan bertindak sebagai tuan rumah pada PON XX.

“Fokus kita saat ini salah satunya yakni mental. Seringkali kita di sini masih bermasalah di mental. Itu yang mau kita benahi dan kita bangun karakter pemain, baik di dalam maupun di luar lapangan, agar pemain kita punya mental dan karakter pemenang,” tuturnya.

Satu lagi kata Deda, ia ingin mengikutkan para atletnya dalam pelatihan wasit. Bukan tanpa alasan, Deda mau atletnya juga fasih terhadap regulasi ataupun aturan-aturan dalam olahraga Rugby.

“Kita di Rugby Papua ini hampir tidak punya wasit. Di olahraga Rugby ini sensitif sekali, wasit bisa menentukan apa saja. Untuk mengatasi itu, saya berencana bikin pelatihan wasit untuk semua atlet juga supaya belajar aturan,” jelasnya.

Sebelumnya, kapten tim Rugby Putra Papua, Ronald Demena, juga mengakui hal yang sama. Persiapan timnya kini lebih memfokuskan pada aspek mental maupun fisik.

“Secara khusus, persiapan kita saat ini lebih kepada mental dan fisik. Kita punya waktu masih lama tapi kita terus genjot fisik, kalau teknik dan strategi rata-rata pemain kita punya banyak pengalaman. Kita butuh uji tanding dengan tim yang lebih kuat, karena di sini (Jayapura) kita belum dapat lawan sepadan, dan harus try out ke luar untuk mendapatkan tantangan,” pungkas Ronald.

Rugby Papua mengusung target dua medali emas putra putri pada perhelatan PON XX tahun 2021 mendatang. Target tersebut dinilai realistis, mengingat tim Rugby dari provinsi tertimur Indonesia ini mempunyai catatan mentereng di hampir semua kejuaraan yang diikuti. (CR-4)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply