Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Jayapura, Jubi – Ketua Tim Relawan LUKMEN, Ruben Magai memastikan, pembayaran transportasi massa saat kampanye terbuka di lapangan Theis Eluay Sentani, sudah diselesaikan. Menurut Magai, timnya telah bertanggung jawab tanpa pandang bulu, dalam penyelesaian pembayaran.
"Saya pikir soal ini hanya transportasi yang saat ini semua dalam kondisi sensitif, kita perlu mengerti kondisi pertugas yang diberikan kewenangan, apalagi untuk melayani massa yang banyak saat itu, yang pasti semua sudah aman dan terkendali dan kami sudah selesaikan,” kata Ruben Magai saat dihubungi Jubi, Sabtu (2/3/2018).
Kata Magai, sebenarnya dari tim sendiri telah melakukan kontrol terhadap kendaraan yang terlibat dalam pelaksanaan kampanye, namun hal itu tidak menjadi patokan tim, apalagi dengan kondisi massa yang begitu banyak.
"Intinya, walaupun sudah ada kontrol, tapi kita kan tidak bisa menolak adanya pendukung, apalagi kita sendiri tau hati pak Lukas dan Klemen, beliau tidak mau membeda-bedakan sehingga kita tetap tanggung jawab dan menyelesaikan semua,” terangnya.
Magai meyakini, setiap pendukung yang hadir kemarin, baik yang termobilisasi, maupun datang dengan kesadaran sendiri, bagi pasangan LUKMEN dan tim relawan serta pemenangannya adalah masyarakat Papua. Sehingga timnya menegaskan, kedatangan para pendukung tersebut murni, tanpa adanya diskriminasi baik dari kelompok, suku, maupun kelompok manapun.
“Yang dilihat LUKMEN itu masyarakat, karena tidak ada lawan dan tidak ada musuh dan perintah langsung beliau diselesaikan, sehingga ini juga perlu dipahami oleh tim lapangan bahwa LUKMEN punya sikap melayani,” ujarnya.
Ruben Magai mengaku pihaknya tidak lari dari tanggung jawab, bahkan setelah kejadian tersebut, timnya sudah membuat laporan resmi untuk selanjutnya mencari oknum-oknum yang dianggap tidak bertanggung jawab terkait pembayaran transportasi atas mobilisasi massa untuk mengikuti kampanye.
Hal serupa ditegaskan Sekertaris Tim Relawan, Vincent Lokobal. Dirinya mengatakan, setelah pelaksanaan kampanye tim juga sudah melakukan pembayaran sebagian besar kendaraan dengan total Rp 60 juta. Sehingga untuk sisa kendaraan yang belum dibayarkan akan diselesaikan sesuai data plat nomor kendaraan yang sudah tercatat.
“Kami tidak akan mengecewakan mereka, tetap akan bayar dan kita tidak mencari keuntungan. Apabila ada plat nomor polisi yang sama, kita tidak akan bayar dan kita akan menyerahkan kepada Polisi karena telah melakukan penipuan,” kata Vincent.
Pembayaran sisa transportasi itu sendiri langsung diselesaikan pada saat itu juga di Buper Waena. Dengan kesepakatan untuk roda empat sebesar Rp 500 ribu, roda dua Rp 200 ribu dan truk, Rp 1 juta.
"Secara keseluruhan saya tidak tau pasti sisa anggaran yang dibayarkan, intinya tim sudah selesaikan, dan kami mohon maaf atas miskomunikasi ini,” pintanya. (*)