Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Tim sepakbola putri Papua yang tengah disiapkan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 mendatang, sukses meraih juara dalam turnamen mandiri yang dikemas dalam format turnamen mini di Lapangan Denzipur, Waena, Kota Jayapura, Papua, yang digelar selama tiga hari, 20-22 Desember 2020.
Turnamen tersebut diikuti enam klub yakni tim Tolikara FC, Gelora Jaya FC, Persidafon FC, Mapodadi FC, Nafri FC, dan Tim sepakbola Putri PON Papua.
Tim sepakbola putri Papua sukses menjuarai turnamen tersebut setelah berhasil mengalahkan tim kuat yang pernah berlaga di Liga 1 putri, Tolikara FC, dengan skor tipis 2-1 di babak final, Selasa (22/12/20).
Pelatih tim sepakbola putri Papua, Priagung Atmojo, mengaku puas dengan hasil yang dicapai oleh anak asuhnya itu. Meski ia menilai timnya masih memiliki kekurangan yang perlu dibenahi, namun dirinya menuturkan, turnamen tersebut bisa memberikan pengaruh yang baik bagi timnya yang telah cukup lama menjalani pemusatan latihan.
“Mengucap syukur untuk hari ini mereka bisa sukses di turnamen. Saya kira dari hasil latihan 1 tahun lebih ini momen yang bagus, karena selama ini kita hanya menggelar ujicoba saja. Tapi lewat turnamen ini banyak sekali kekurangan yang bisa kita lihat, terutama mental mereka masih harus banyak pengalaman di turnamen semacam ini. Harapan saya, mungkin dari KONI dan Puslatprov bisa kembali membantu kita selenggarakan event yang sama, yah satu atau dua kali lagi. Karena ini alternatif yang bagus sambil menanti try out,” ujar coach Agung kepada Jubi usai laga final.
Mewakili KONI Papua, Ketua Bidang Sarana dan Prasarana, Benny Jensenem, mengapresiasi turnamen mini itu atas inisiatif Galanita Papua dan Puslatprov.
Benny terkesan melihat perkembangan tim sepakbola putri Papua yang menurutnya sudah cukup baik. Benny hanya menyarankan agar tim bisa lebih meningkatkan lagi organisasi permainan dan juga strategi.
“Khusus untuk tim PON, ini ajang uji coba pertama yang digelar secara resmi dan kalian punya waktu lagi sekitar sembilan bulan ke depan untuk lebih banyak waktu latihan, sehingga ketika PON berlangsung kita punya sedikit pengalaman untuk berlaga di PON nanti. Ini hasil dari latihan yang dibentuk selama ini. Saya kira dari segi fisik sudah cukup, cuma bagaimana menyusun strategi, memainkan sepakbola yang berirama. Nah, itu bisa dilihat dari pertandingan seperti ini, sama-sama mengevaluasi,” kata Benny.
Baca juga: Eduard Ivakdalam sayangkan keputusan PSSI soal pemain profesional di PON
Wakil Ketua II Puslatprov Papua, Letkol Inf Asep Supriyanto, mengatakan turnamen yang digelar ini sangat membantu tim sepakbola putri yang memang sangat membutuhkan jam bertanding, mengingat situasi pandemi Covid-19 yang menyulitkan tim Papua untuk berujicoba dengan lawan yang sepadan dari luar daerah.
“Turnamen ini kita lakukan karena belum bisa mengundang tim dari luar karena pandemi dan untuk mengisi kejenuhan atlet untuk melihat kemampuan dari para atlet kita, karena kita target juara karena kita tuan rumah sendiri. Cuaca, venue kita punya, dan kita harapkan Galanita Papua bisa mendapatkan medali emas di PON tahun depan,” jelasnya.
Sementara itu, ketua panitia turnamen yang juga koordinator sepakbola putri PON XX , Stien Mebri, juga mengaku puas dengan kesuksesan turnamen tersebut. Meski sempat terhalang oleh izin keramaian, namun dirinya bersyukur atas bantuan Puslatprov dan Denzipur, turnamen tersebut dapat terlaksana dengan lancar.
“Secara umum turnamen ini sudah berjalan lancar, tapi sempat terkendala karena pandemic, tapi kami berkoordinasi dengan pihak terkait dan mengatakan bahwa kami tetap gelar dengan menerapkan protokol kesehatan. Dan hari ini bisa berjalan sukses. Kami berterima kasih kepada Puslatprov dan Denzipur, sehingga turnamen ini bisa berjalan. Ke depannya jika pandemi ini berakhir pasti turnamen akan kita menggelarnya lagi tahun depan,” pungkasnya. (CR-4)
Editor: Dewi Wulandari