Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Wamena, Jubi – Bupati Kabupaten Jayawijaya Jhon Wempi Wetipo, SH, MH yang juga sedang berjuang untuk maju sebagai calon gubernur Provinsi Papua pada pilgub 2018, secara tegas memberikan ultimatum kepada para aparatur pemerintahan di kabupaten Jayawijaya agar memberikan dukungan kepada dirinya. Yang tidak memberikan dukungan akan diberhentikan dari jabatannya.
Hal tersebut disampaikannya di Gedung Ukumiarek Asso Wamena, Selasa (27/9/2016) saat pengukuhan Tim Induk Jayawijaya pendukung Jhon Wempi Wetipo sebagai Gubernur Papua periode 2018/2023. Pengukuhan dihadiri para kepala distrik dan kepala kampung se Kabupaten Jayawijaya.
Wempi Wetipo mengatakan, sesuai aturan yang berlaku kepala daerah Incumbent tidak harus mengundurkan diri melainkan mengajukan cuti pada masa kampanye pilkada, sehingga pihaknya masih punya kewenangan memimpin jayawijaya hingga desember 2018 setelah pelaksanaan Pilkada serentak usai dilaksanakan.
“saya minta tidak boleh abu-abu ya, nanti setelah pilkada selesai saya akan kasih putus dia. Kepala kampung siapa kalau macam-macam saya akan kasih putus ko juga. Kalau pikada selesai bulan juni 2018 berarti saya masih ada waktu pimpin. Itu yang saya bilang kalau kepala distrik, kepala kampung hit (kalian/ bahasa wamena) keluar jalur bikin gerakan tambahan, masih ada 6 bulan itu saya akan kasih putus hit satu-satu,” tegas Wetipo.
Ia juga mengingatkan kepada para kepala distrik di Jayawijaya pada deklarasi yang nantinya akan dilakukan di Jayawijaya agar masing-masing memobilisasi masa dari setiap distrik. Tidak boleh ada yang datang tanpa masa dengan alasan apapun
“Sekarang pikir baik-baik masih mau kelola uang yang pemerintah kasih atau hit mau cepat-cepat pensiun. Nanti kalau kepala distrik yang tidak bawa massa saya juga akan lihat.” tuturnya.
Selain itu, Jhon Wempi Wetipo juga mengatakan pihaknya akan merebut sendiri suara masyarakat jika masyarakat tidak memberikannya. Jangan ada yang coba-coba gerakan tambahan, seratus persen suara di Kabupaten Jayawijaya harus untuk dirinya.
“Jangan bermain dengan suara di Jayawijaya, kalau hit (kalian: bahasa wamena) tidak mau kasih nanti an (saya: bahasa wamena) akan ambil sendiri, nanti urusan dari belakang,” tegas Wempi Wetipo.
Sementara itu, ketua Asosiasi 40 Kepala Distrik Jayawijaya, Hantor Matuan mengatakan pihaknya merasa kurang menerima pembentukan Tim Induk di Jayawijaya pemenangan Jhon Wempi Wetipo dilakukan tanpa melibatkan pihak pemerintah distrik dan Kampung
“ini perasaan yang kurang bagus saya sampaikan, bahwa sebenarnya 40 kepala distrik dan 328 kampung kita duduk sama-sama bentuk tim ini, jadi saya tidak bisa terima undangan tapi saya harus pimpin masyarakat saya bawa kesini,” ungkap Hantor yang juga Kepala Distrik Napua Kab. Jayawijaya.
Sementara itu Inisiator sekaligus ketua Tim Induk Jayawijaya Pemenangan Jhon Wempi Wetipo, Berthus Asso mengatakan pembentukan tim Induk sebagai bentuk balas budi kepada Wempi Wetipo atas jasanya kepada dirinya maupun masyarakat Jayawijaya
“Bapak Wempi Tuhan pakai dia sehingga saya dibentuk dan terbentuk dan nama saya besar. Apa yang saya persembahkan buat bapak, maka terbentuk tim ini,“ ujar Berthus Asso yang juga anggota DPRD Jayawijaya dari PDIP itu.
Pengukuhan tim Induk Jayawijaya tersebut dihadiri para kepala Distrik dan Kepala Kampung serta simpatisan Masyarakat Jayawijaya. (*)