Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jakarta, Jubi – Seoarang Jurnalis Jumpei Yasuda, yang selama tiga tahun disandera di Suriah akhirnya dibebaskan. Pemerintah Jepang mengumumkan pembebasan seorang wartawan lepas itu.
"Para pejabat Qatar menginformasikan kepada pemerintah Jepang kemarin malam bahwa Jumpei Yasuda telah dibebaskan," kata juru bicara pemerintah, Yoshihide Suga, , Rabu (24/10/2018).
Suga menyebutkan saat ini jurnalis itu sudah berada di fasilitas imigrasi di Antakya, Turki, yang berdekatan dengan perbatasan Suriah.
"Sementara ini, kami sedang dalam proses mengindentifikasi identitas Yasuda melalui pihak berwenang Turki,” kata Suga menambahkan.
Berdasarkan semua informasi yang ada, pemerintah Jepang yakin bahwa kemungkinan besar dia memang Jumpei Yasuda. “Kami pun sudah menginformasikan ini kepada istrinya," kata Suga menjelaskan .
Keeberadaan Yasuda selama ini telah menjadi spekulasi. Dia menghilang di dekat perbatasan Suriah sejak Juni 2015 lalu. Pemerintah Jepang pun tidak mengungkapkan pihak mana yang menyandera Yasuda.
Organisasi nirlaba, Reporters Without Borders, mengunggah di situsnya pada bulan Desember 2015 dan menyebutkan Yasuda diduga telah ditahan oleh kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan Nusra Front, meski kemudian informasi itu diralat kembali.
Dua tahun lalu, sebuah foto menunjukkan seorang wartawan mengenakan kemeja oranye dirilis dan diyakini Yasuda yang memegang sebuah tanda berbahasa Jepang berbunyi, "Tolong bantu saya. Ini adalah kesempatan terakhir."
Kantor berita Kyodo mengatakan foto itu diedarkan oleh seseorang yang menegaskan bahwa Yasuda ditahan oleh Front Nusra, sebuah kelompok militan yang terkait dengan Al-Qaeda di Suriah. (*)