Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nadi, Jubi – Hingga saat ini, sudah ada 15 kasus positif Covid-19 di Fiji, setelah 2 hasil tes positif dilaporkan Senin (6/4/2020) dan 1 pada Selasa (7/4/2020).
Pada Sabtu, pemerintah Fiji mengumumkan kenaikan tertinggi dalam sehari yang dilaporkan, dengan lima orang ditemukan terkena virus corona.
Dua pasien terakhir adalah istri dari seorang pria asal Labasa yang sudah dinyatakan positif, dan anggota keluarga dari kasus pertama negara itu.
Perdana Menteri Frank Bainimarama membenarkan bahwa dia adalah saudara perempuan dari pramugara asal Lautoka.
“Ini adalah kasus yang sudah kami perkirakan. Dia adalah seorang ibu muda dari pasien yang sudah positif, bayi laki-laki berumur satu tahun yang positif Covid-19, dan dia memilih untuk tetap dikarantina dengan bayinya untuk terus menyusui dan merawat bayinya. Ia telah dikarantina sejak 19 Maret, ketika kasus pertama kita dikonfirmasikan,” ungkapnya.
Kedua pasien stabil dan sedang di isolasi di rumah sakit.
Sementara itu, PM Bainimarama berkata hampir 10.000 warga Fiji di Lautoka telah menjalani pemeriksaan suhu tubuh kemarin.
Menurutnya, saat proses pemeriksaan ini, pihak berwenang menemukan laki-laki yang bukan hanya menunjukkan gejala demam, tetapi juga gejala-gejala lainnya, dan memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini yang berusaha ia sembunyikan.
“Dia sampai di Fiji pada 24 Maret dari Uruguay, transit melalui Singapura. Nah, kalian mungkin bertanya-tanya bagaimana pria ini tiba di Lautoka ketika karantina sudah diberlakukan pada 19 Maret. Setelah diinterogasi lebih lanjut, kami menemukan bahwa dia telah menyusupkan diri ke daerah yang sedang dikarantina. Setelah masuk ke Fiji, tampaknya dia hanya bergerak di daerah tertentu di Lautoka. Karena dia telah menunjukkan gejala terkena Covid-19, tim kita sedang menentukan berapa banyak orang Fiji yang telah ia ancam keselamatannya,” kata Bainimarama.
Hasil tes Covid-19 pria itu diharapkan akan diumumkan besok, tetapi sementara itu tim yang bertugas sedang menentukan siapa saja yang telah melakukan kontak dengannya.
“Jadi, kita berencana untuk membuka karantina wilayah di daerah Lautoka yang lebih luas besok pukul 5 pagi. Tapi, kita juga akan mengumumkan area karantina wilayah baru yang lebih kecil di dalam daerah Lautoka berdasarkan pergerakan pria ini,” kata PM Bainimarama.
Sementara itu, di Papua Nugini, pemerintah pusat telah menerapkan karantina wilayah selama 21 hari ke depan di Provinsi East New Britain setelah kasus Covid-19 kedua di negara itu dikonfirmasikan di provinsi itu. Perdana Menteri PNG, James Marape mengumumkan kasus terakhir ini adalah seorang perempuan berusia 40 tahun. (RNZI)
Editor: Kristianto Galuwo