Ketiga dokter itu berasal dari Bekasi, Bogor, dan dari Bintaro, korban sempat mendapat perawatan RSUP Persahabatan, sementara seorang lainnya meninggas di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi– Sebanyak tiga dokter meninggal dunia diduga akibat terpapar virus Corona atau Covid-19) pada hari Sabtu, (20/3/2020). Ketiga dokter itu berasal dari Bekasi, Bogor, dan dari Bintaro, korban sempat mendapat perawatan RSUP Persahabatan, sementara seorang lainnya meninggas di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
“Untuk datanya saya belum dapat, tapi nanti untuk rinciannya akan disampaikan Bu Dirut,” kata Kepala Humas RSUP Persahabatan Eryuni Yanti, Minggu, (22/3/2020).
Baca juga : Tak punya tempat tinggal, Mahasiswa Papua di Bali rawan terpapar Corona
Tangkal serangan corona dengan gemar makan ikan
Cegah Corona, PMI lakukan penyemprotan disinfektan di pasar mama Papua
Kabar meninggalnya salah seorang dokter yang merupakan ahli bedah juga sempat diunggah dokter Pandu Priono melalui akun Twitternya. Dalam cuitannya yang diunggah Sabtu malam, ia menyebut bahwa rekannya itu diduga terpapar Covid-19 saat menangani pasien yang terinfeksi virus serupa.
Menyikapi meningkatnya pasien Covid-19 di Ibu Kota, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan disinfeksi di lima wilayah kota administrasi secara serentak pada hari Minggu.
Kegiatan tersebut akan dimulai pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB, dan berdampak pada penutupan sejumlah ruas jalan di Jakarta.
Namun Pimpinan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bekasi, Jawa Barat, menyatakan hingga kini belum ada informasi resmi terkait penyebab dua dokter meninggal dunia saat menjalani perawatan intensif di dua rumah sakit di Jakarta, Jumat (20/3/2020).
“Semuanya dokter anggota IDI Kota Bekasi. Mereka selalu hadir di tengah masyarakat sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan,” kata Ketua IDI Cabang Kota Bekasi, Dr Komaruddin Askar.
Meski begitu Askar menyatakan dua dokter yang meninggal merupakan anggota IDI Kota Bekasi, Jawa Barat. Komaruddin mengatakan dua dokter asal bekasi tersebut diketahui merupakan ahli bedah dan memiliki keahlian spesifik dalam mengobati penyakit yang berkaitan dengan telinga, hidung dan tenggorokan (THT).
“Mereka bukan hanya menangani pasien COVID-19. Mereka dokter bedah dan THT,” kata Askar menjelaskan.
Terkait kabar bahwa dokter yang meninggal terinfeksi virus corona ia mengatakan, laporan medis dari rumah sakit terkait belum diterima. “Hasilnya Covid-19 atau bukan belum diumumkan pihak RSUP Persahabatan,” katanya.
Askar berpesan agar seluruh tenaga medis konsisten terhadap jam istirahat serta menjaga asupan makanan bergizi selama penanganan penyakit Covid-19.
“Jaga kesehatan istirahat yang cukup, perbaiki asupan gizi. Kepada masyarakat kurangi aktivitas di luar rumah dan biasakan pakai masker,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol