Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Penggunaan dan permintaan masker melonjak semenjak mewabahnya penyebaran virus corona. Pelbagai jenis masker pun habis diborong warga sehingga sejumlah daerah mengalami kelangkaan masker. Kalau pun masih tersedia, harganya sudah tidak lagi terjangkau oleh masyarakat umum.
“Tidak semua (jenis) masker dapat mencegah penularan penyakit, kecuali jenis N95. Bentuknya yang lancip menutupi (melindungi) seluruh saluran pernafasan (penggunanya),” kata Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Papua Edward Manik Sihotang, Kamis (5/3/2020).
Dia mengatakan masker yang digunakan masyarakat saat ini umumnya ialah masker yang sering digunakan para medis saat mengoperasi atau membedah pasien. Bentuknya lebar dan berongga. Karena itu, masker tersebut dianggap tidak efektif dalam melindungi penggunanya dari penyebaran virus.
“Masker itu hanya digunakan oleh mereka yang sakit (penderita) untuk mencegah penularan kepada orang lain. Jadi, masyarakat seharusnya tidak perlu panik (terhadap penyebaran corona) sehingga membeli masker dalam jumlah banyak,” jelas Edward, yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura.
Hal senada diutarakan Ketua DPRD Kabupaten Jayapura Klemens Hamo. Namun, dia meminta dinas kesehatan mengintensifkan sosialisasi pencegahan penyebaran virus corona kepada masyarakat.
“(Kota) Sentani merupakan pintu masuk (ke Papua) sehingga pengawasan di bandara harus diperketat. Sampaikan juga secara jelas informasi mengenai pencegahan dan penanggulangan penyebaran virus corona kepada masyarakat. Kalau ada warga terjangkit, misalnya, harus melapor ke mana,” kata Hamo. (*)
Editor: Aries Munandar