Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Mutiara Hitam julukan Persipura Jayapura hingga pekan ke enam menduduki posisi yang tidak mengenakkan. Posisi Persipura berada di 16 klasemen sementara kompetisi Shopee Liga 1, 2019.
Kesan miris pasti terpancar ketika melihat perjalanan Persipura Jayapura di awal musim ini. Juara Liga Indonesia 4 kali ditambah sekali Indonesia Soccer Championship itu saat ini tengah terkapar tak berdaya di papan bawah.
Ditilik dari empat laga yang sudah dijalankan, Persipura berada di posisi zona degradasi. Lebih menyedihkan lagi adalah Persipura Jayapura masih belum meraih sekalipun kemenangan.
Dibalik keterpurukan tim paling ujung timur Indonesia tersebut menyisakan satu sosok yang masih bersinar terang yaitu Titus Bonai. Tibo, sapaan akrabnya sempat redup setelah hengkang dari Persipura beberapa tahun silam.
Sejatinya, Tibo merupakan wonderkid Persipura yang digadang-gadang menjadi penerus Boaz Solossa. Semasa muda, Titus Bonai adalah penyerang andalan Persipura yang sangat bertalenta.
Setelah sukses bersama Persipura meraih gelar juara Liga Indonesia pada musim kompetisi 2010/2011, Tibo akhirnya mencoba peruntungan di klub lainnya yaitu Semen Padang. Namun, sinar sang pemain tidak segemerlap saat bersama Persipura. Tibo pun memutuskan untuk kembali ke Persipura di musim berikutnya.
Karier penain dengan nomor punggung 25 tersebut mulai meredup pada akhir 2014 saat dirinya memutuskan meninggalkan Mutiara Hitam. Gabung ke Sriwijaya FC, dirinya mulai alami kesulitan dengan hanya mencetak enam gol dalam semusim.
Hanya setahun, Tibo mencoba peruntungan ke kompetisi di luar Indonesia, tepatnya di tim Karketu, Dili, Timor Leste. Bergabungnya Tibo di kompetisi Timor Timur membuat sang pemain hilang dari pemberitaan media massa, dan kembali, hanya setahun tepatnya pada 2017, Tibo memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan bergabung dengan PSM Makassar.
Bersama Juku Eja julukan PSM Makassar, lagi-lagi Tibo belum bisa menemukan performa terbaiknya. Dia hanya bisa mencetak empat gol dalam semusim. Namun, pemain yang kini telah berusia 30 tahun tersebut menolak untuk menyerah. Tibo lagi-lagi mencoba peruntungan ke Borneo FC.
Di Borneo FC, Tibo hanya bisa menambah tiga gol dari catatannya saat membela panji PSM Makassar. Dalam semusim di Borneo, Tibo hanya bisa mencetak tujuh gol. Tibo pun mengucapkan sayonara terhadap Borneo FC.
Penyataan mengejutkan pun dilakukan bintang tamu dalam film Madun untum bergabung bersama klub futsal Pelindo IV Permata Indah FC pada Desember tahun lalu. Banyak pengamat mengatakan, karir Tibo habis di lapangan hijau.
Namun pada awal tahun 2019, Tibo mendapatkan kesempatan kedua untuk bergabung kembali dengan Persipura yang telah membesarkan namanya. Dengan semangat ingin membangkitkan Persipura kembali ke papan atas, Tibo pun menerima pinangan itu dan kembali ke lapangan hijau.
Kini, Tibo sedang berupaya keras demi mengembalikan Persipura ke posisi aslinya. Bagaikan anak hilang yang telah pulang, ketajaman Tibo di kala muda seperti kembali lagi dalam pekan-pekan awal Liga 1. Berdasarkan statistik di Liga 1, Tibo telah berhasil mencetak tiga gol dalam tiga laga awalnya.
Mulai dari Persela Lamongan, PSS Sleman, hingga Tira-Persikabo adalah korban dan saksi bahwa mantan pemain Persiram Raja Ampat telah kembali. Dengan torehan tiga gol. Tibo pun saat ini telah masuk dalam jajaran papan atas untuk mengejar gelar top skor.
Tibo hanya terpaut satu gol dengan pemuncak daftar sementara top skor Liga 1 yaitu Flavio Beck, penyerang Bhayangkara FC. Dengan penampilan gemilang telah mencetak tiga gol di 3 laga terakhir, seluruh fans Persipura pun berharap pada sosoknya.
Melihat kondisi yang tengah terpuruk seperti sekarang, Tibo yang juga mantan pemain Timnas Indonesia U23 tersebut menjadi harapan terakhir fans untuk melihat Persipura Jayapura bangkit setelah Boaz Solossa yang semakin terlihat kalau dirinya telah termakan oleh usia.
Meski usaha Tibo untuk membangkitkan Persipura masih belum berhasil, setidaknya dirinya telah terlahir kembali untuk memberikan secercah harapan bagi tim Mutiara Hitam dalam menatap kompetisi yang bisa dibilang sangat ketat pada musim kompetisi 2019/2020.
“Sekarang saya pulang karena keluarga besar di sini. Ada permintaan khusus juga dari Persipura,” kata Tibo belum lama ini perihal dirinya kembali berkostum Persipura Jayapura.
Pengamat sepakbola Papua, Dominggus Mampioper menilai pulangnya Tibo adalah hal yang tepat. Selain Tibo, Mampioper pun berharap, Persipura juga dapat memanggil pemain Papua yang saat ini masih menjadi bagian dari klub-klub peserta Liga 2.
“Mungkin manajemen bisa memanggil pulang Ferinando Pahabol, Nelson Alom, Ricky Kayame, Ruben Sanadi dan beberapa lainnya. Saya rasa, manajemen bisa memulangkan mereka namun semuanya kembali kepada para pemain tersebut,” katanya.
Kata kakak Ming sapaan akrabnya, masalah nilai kontrak mungkin menjadi penghalang untuk manajemen memanggil pulang sejumlah pemain tersebut.
“Saya sendiri belum tau apakah pemain-pemain tersebut meminta nilai kontrak yang tinggi sehingga manajemen tidak bisa memenuhi keinginan dari pemain tersebut. Tetapi sebagai orang Papua, saya berkeyakinan, kerinduan untuk membela klub tanah kelahirannya pasti ada,” ujarnya. (*)
Editor: Edho Sinaga