Papua No. 1 News Portal | Jubi
Honiara, Jubi – Seorang Anggota Parlemen (MP) Kepulauan Solomon, Freda Tuki Soriacomua, digulingkan dari kursinya untuk Provinsi Temotu, daerah pemilihan VATUD, setelah terbukti menyuap dan menjamu para pemilih, dengan menyediakan makanan selama periode kampanye dan pemungutan suara pada tahun 2014.
Itulah vonis Hakim Pengadilan Tinggi, Hakim Rex Faukona, dalam penjelasannya Senin lalu (8/10/2018), yang menyebabkan Soriacomua kehilangan kursinya.
Menguraikan keputusannya, Hakim Faukona, mengungkapkan bahwa membeli suara dan menjamu pemilih dengan menyediakan makanan kepada pendukung itu dilarang oleh UU.
Hakim Faukona mengatakan dia menemukan lebih dari satu insiden praktik ilegal, dalam petisi kasus pemilu ini.
Insiden pertama terjadi pada 16 November 2014, dimana Soriacomua, setelah menyelesaikan kampanye di Desa Tanabili, memberikan $ 1.000 masing-masing kepada Robert Lavalu dan putrinya Doreen Tevio.
Menurut Soriacomua dalam pernyataan tersumpahnya, alasan Lavalu meminta bantuan adalah untuk membeli bahan bakar, agar ia bisa membawa putrinya dan cucunya yang sakit ke Lata dengan perahu motor tempel (OBM) dan menerima perawatan medis.
Hakim Faukona mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan, bahwa keadaan kesehatan anak itu adalah kasus yang mendesak, dan tidak ada bukti bagaimana uang itu dibelanjakan.
Dalam insiden lainnya, pada tanggal yang dirahasiakan, tepat sebelum pemilihan umum nasional (NGE) pada 19 November 2014, Soriacomua memberikan $ 2.000 untuk tiga Gereja Anglikan di Pulau Utupua di Provinsi Temotu.
Lagi, Soriacomua dan saksi mata mengatakan bahwa uang itu diberikan karena permintaan tiga gereja.
Faukona juga menemukan Soriacomua bersalah menjamu pemilih, dimana ia menyediakan makanan dan air untuk pemilih sebelum dan sesudah memberikan suara mereka.
Soriacomua memenangkan pemilihan pada tahun 2014 dengan 681 suara, mengalahkan kompetisinya, Clay Forau yang mengantongi 659 suara.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Kepulauan Solomon (SIEC) belum memutuskan, apakah mereka akan mengadakan pemilihan sela atau tidak, untuk mengganti Soriacomua mengingat pemilihan umum nasional berikutnya awal tahun depan.
Mantan MP yang kalah, Clay Forau, mengajukan petisi itu ke Pengadilan Tinggi.
Dengan pemecatan Soriacomua sebagai anggota parlemen, tinggal satu saja anggota parlemen perempuan saat ini, menuju pemilihan umum berikutnya pada 2019. (Solomon Star News)